Remisi Tahanan Kabur Belum pasti Dihapuskan

id remisi tahanan, kabur belum, pasti dihapuskan

Remisi Tahanan Kabur Belum pasti Dihapuskan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau belum memastikan sanksi tambahan berupa penghapusan remisi bagi tahanan dan narapidana yang kabur dari Rumah Tahanan Negara Kelas II-B Sialang Bungkuk, Pekanbaru.

"Sanksi tambahan kita lihat saja nanti, kalau dihilangkan remisi itu sampainya ke kerugian negara juga. Kami (harus) berikan makan. Dilematis, hal itu," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Dewa Putu Gede di Pekanbaru, Senin.

Mengenai sanksi internal, lanjut dia, ada hak-hak tahanan dan napi yang sebagian akan dihilangkan sesuai dengan aturan. Akan tetapi, jika masalahnya dianggap sudah sangat luar biasa, baru akan dikeluarkan penghilangan remisi.

"Kalau tidak untuk apa? Rugi negara ini. Bukannya kami memanjakan napi, tapi ini untuk menjadikan warga yang berjati diri yang baik dan bertanggung jawab," lanjutnya.

Dia mengatakan saat ini narapidana dan tahanan ada sekitar 1.300 lebih dari awalnya 1.800 lebih. Pada Jumat (5/5) lalu kabur sekitar 448 dan sudah ditangkap dan menyerahkan diri 324 orang dan yang masih belum 124 tahanan. Sebagian tahanan kabur tekah tertangkap juga telah dievakuasi ke lembaga pemasyarakatan lain di Riau.

Secara umum, lanjutnya, kondisi warga binaan sudah membaik dan pelaksana harian kepala rutan sudah mereka terima. Tahanan sudah bisa menerima karutan maupun kakanwil ke blok dan kamar-kamar sehingga tak ada masalah.

"Saya juga wawancara tahanan diterima dengan baik. Saya pilih masjid untuk menerima supaya lebih sejuk hatinya menerima kehadiran dan omongan saya. Itu diterima dengan penuh keikhlasan," ungkapnya.

Sementara untuk fasilitas yang dikeluhkan seperti air bersih saat ini tengah diupayakannya walaupun masih diangkut. Namun tidak dipungkirinya air masih kurang karena persiapan gedung awalnya hanya untuk 500 orang, tapi sekarang 1300 lebih dan pasti kekurangan.

"Kami akan lakukan langkah kerja sama dengan pemeritah daerah untuk berikan bantuan. Selain juga memanfaatkan kemampuan kami untuk bergerak memenuhi kebutuhan," katanya.