Jumlah Alokasi Dana Untuk Restorasi Gambut Mencapai Rp865 Miliar

id jumlah alokasi, dana untuk, restorasi gambut, mencapai rp865 miliar

Jumlah Alokasi Dana Untuk Restorasi Gambut Mencapai Rp865 Miliar

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah melalui Badan Restorasi Gambut (BRG) mengalokasikan anggaran sebesar Rp865 miliar untuk melanjutkan program restorasi gambut secara nasional, terutama di tujuh provinsi prioritas.

"APBN yang dianggarkan untuk BRG tahun 2017 total berjumlah Rp865 miliar untuk restorasi gambut di tujuh provinsi prioritas," kata Kepala BRG Nazir Foead di Pekanbaru, Selasa.

Dia menjelaskan dana sebesar itu akan digunakan untuk memperbaiki target lahan gambut seluas 400.000 hektare selama 2017 di tujuh provinsi prioritas yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.

Sementara itu, khusus untuk provinsi Riau, ia mengatakan BRG menganggarkan dana sebesar Rp100 miliar untuk program restorasi gambut. Pada 2017 ini, lanjutnya, restorasi gambut akan diperluas di delapan kabupaten kota.

Ke delapan kabupaten kota tesebut adalah Dumai, Siak, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hilir, Rokan Hilir dan Kampar.

Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut maka lembaga nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab ke presiden mempunyai tugas mengkoordinasikan dan memfasilitasi restorasi gambut.

Target capaian BRG sesuai perpres tersebut, yakni pada 30 persen pada 2016, 20 persen masing-masing pada 2017, 2018, dan 2019, serta pada 2020 sebesar 10 persen dari total luasan 2.492.527 ha lahan gambut yang harus direstorasi dalam lima tahun.

Hari ini, BRG bersama dengan delegasi berbagai negara yang tergabung dalam Inisiatif Lahan Gambut Global (Global Peatlands Initiatives GPI) mengunjungi kabupaten Siak untuk memantau langsung restorasi gambut di wilayah tersebut.

Selain dari pemerintah, Nazir juga mengataan restorasi gambut juga diharapkan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki wilayah konsesi lahan gambut.

"Kita apresiasi dari perusahaan. Sudah ada yang dibuat (sekat kanal), jumlahnya juga sudah mencapai ribuan sejak 2016. Namun yang paling penting kita monitor, betul tidak itu efektif (untuk restorasi gambut)," jelasnya.