200.000 Haktare Lahan Riau Jadi Target BRG Untuk Direstorasi

id 200000 haktare, lahan riau, jadi target, brg untuk direstorasi

200.000 Haktare Lahan Riau Jadi Target BRG Untuk Direstorasi

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Restorasi Gambut (BRG) menargetkan untuk merestorasi 200.000 hektare lahan gambut di delapan kabupaten di Provinsi Riau selama 2017.

"Untuk Riau (restorasi gambut) yang dikerjakan pemerintah pusat dan daerah 200.000 hektare," kata Deputi Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan BRG Alue Dohong di Pekanbaru, Selasa.

Ia menjelaskan 200.000 hektare lahan gambut yang akan direstorasi selama 2017 ini mencakup delapan kabupaten kota yakni Dumai, Siak, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hilir, Rokan Hilir dan Kampar.

Dalam upaya restorasi tersebut, Dosen Universitas Palangkaraya itu mengatakan akan membangun sebanyak 550 unit sumur bor serta 800 lebih sekat kanal baru. Sumur-sumur bor tersebut akan dibangun di daerah yang kerap mengalami kekeringan dan kekurangan air saat musim kemarau tiba.

Sementara sekat-sekat kanal baru akan dibentuk dan menyebar di delapan kabupaten kota sebagai upaya untuk menjaga lahan gambut agar tetap basah.

Riau merupakan satu dari tujuh provinsi prioritas restorasi oleh pemerintah melalui BRG. Secara nasional, tahun ini BRG menargetkan untuk merestorasi 400.000 hektare lahan gambut di tujuh provinsi di Indonesia.

Kepala BRG Nazir Foead mengatakan biaya yang dikeluarkan oleh pihaknya untuk program lanjutan restorasi gambut di Riau pada 2017 ini mencapai Rp100 miliar, dari total anggaran BRG sebesar Rp865 miliar.

Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut maka lembaga nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab ke presiden mempunyai tugas mengkoordinasikan dan memfasilitasi restorasi gambut.

Target capaian BRG sesuai perpres tersebut, yakni pada 30 persen pada 2016, 20 persen masing-masing pada 2017, 2018, dan 2019, serta pada 2020 sebesar 10 persen dari total luasan 2.492.527 hektare lahan gambut yang harus direstorasi dalam lima tahun.