Jakarta (Antarariau.com) - Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Ridwan M Thaha, mendorong perguruan tinggi di Indonesia berani menolak beasiswa, promosi, dan sponsor dari industri rokok yang ingin masuk ke kalangan mahasiswa.
"Untuk melindungi generasi muda dari pengaruh adiksi rokok, sudah seharusnya perguruan tinggi mencegah segala bentuk promosi rokok di kampus," kata Thaha, dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan IAKMI mengapresiasi Universitas Hasanuddin yang mengambil langkah menolak beasiswa dari industri rokok. Dia berharap langkah itu diikuti perguruan tinggi lain.
Menurut dia, masih banyak perusahaan dan lembaga yang bersedia memberikan beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang tidak berkaitan dengan produk adiktif seperti rokok.
"Bahkan liga sepak bola pun sudah bisa mendapatkan sponsor dari selain perusahaan rokok. IAKMI yakin dunia pendidikan bisa lepas industri rokok yang memang bertujuan menyasar anak-anak muda untuk menjadi perokok," tuturnya.
Di sisi lain, dia berharap semakin banyak filantropi-filantropi baru bermunculan untuk mengembangkan dan memajukan dunia pendidikan, olahraga, kesenian dan budaya di Indonesia.
Berita Lainnya
Sudirman Said sebut kritik dari sejumlah perguruan tinggi tidak boleh diabaikan
07 February 2024 14:14 WIB
Program "matching fund" UNRI dekatkan perguruan tinggi dengan DUDI
19 October 2023 17:03 WIB
Bupati Siak lepas 234 anak PKH penerima beasiswa ke perguruan tinggi
14 August 2023 19:20 WIB
11 perguruan tinggi swasta di bawah naungan LLDIKTI X menuju world class university
27 May 2023 11:35 WIB
Didaulat tuan rumah saresehan disabilitas, UIN Suska Riau ajak perguruan tinggi peduli disabilitas
12 April 2023 15:54 WIB
Tujuh perguruan tinggi Indonesia galang kerja sama dengan Shandong, China
11 April 2023 11:07 WIB
Pemprov Riau jajaki kerja sama bidang pendidikan dengan tiga perguruan tinggi
01 March 2023 7:08 WIB
Pemerintah luncurkan proyek PRIME STeP kembangkan sains di 4 perguruan tinggi
28 February 2023 11:05 WIB