Borobudur, Jateng (Antarariau.com) - Sekitar 120 penyair berasal dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti kegiatan Literasi Borobudur di Candi Borobudur dan kawasannya, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai Sabtu hingga Minggu (21/5).
"Mengajak sebanyak mungkin orang untuk makin mencintai sastra karena dengan mencintai sastra mengangkat martabat kemanusiaan," kata Koordinator Nittramaya Nusantara (lembaga nirlaba kesusateraan, penyelenggara Literasi Borobudur 2017) Bambang Eko Prasetya di sela kegiatan hari pertama itu di Kali Progo sekitar 1 kilometer timur Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu.
Para peserta, antara lain, berasal dari Magelang, Yogyakarta, Semarang, Banjarnegara, Jakarta, Cirebon, Bandung, Ciamis, Bali, Kupang, Malang, Bojonegoro, dan Kediri.
Para penyair, ujar Bambang Eko yang juga penyair Magelang itu, membacakan karya-karya mereka di sejumlah tempat dengan pembagian waktu yang telah diatur menjadi 10 sesi.
Ia menyebut istilah 10 sesi pembacaan karya sastra tersebut, yakni "Sastra Sesuci Kali Progo", "Sastra Gunungan Rejeki", "Sastra Resital Biola", "Sastra Komunitas Api", "Sastra Jumbhara", "Pagelaran Wayang Purwa", "Bincang Sastra Nusantara", "Sastra Sendratari Matahariku", "Kirab Budaya Bersama Seniman Magelang Raya", dan "Sastra Mandala Borobudur".
Pada rangkaian kegiatan itu, juga diluncurkan antologi puisi berjudul "Madah Merdu Kamadhatu", karya 81 penyair dari berbagai daerah di Indonesia dengan tulisan pengantar oleh Gubernur Jateng Mardiyanto (1998 s.d. 2008).
Ia menyebut agenda pembacaan karya-karya sastra tersebut di ruang terbuka atau berbasis alam untuk merespons kekayaan alam di sekitar Candi Borobudur yang juga warisan budaya dunia itu.
Candi Borobudur dengan kawasannya, kata dia, memberikan kekayaan inspirasi untuk lahirnya karya-karya sastra yang bermakna mendalam dan berkualitas.
"Dengan banyak orang bersastra akan makin kaya pemaknaan atas kehidupan ini. Orang tidak hanya terpaku kepada kepentingan sesaat, tetapi juga mengedepankan kepentingan luhur jangka panjang, yakni nilai-nilai kehidupan," ujarnya.
Mardiyanto dalam pengantar antologi puisi "Madah Merdu Kamadhatu" itu, antara lain, mengatakan bahwa Gunung Merapi dan Candi Borobudur tidak pernah usai memberi inspirasi kepada para pencinta sastra.
"Untuk selalu menggali nilai luhur yang terkandung dan diwujudkan dalam berbagai karya sastra, puisi, cerita pendek, novel, dan berbagai tulisan yang memperkaya setiap umat manusia, untuk selalu melakukan yang terbaik dalam menjalin persaudaraan sejati dan memelihara perdamaian," katanya.
Berita Lainnya
Direksi SIG dan Semen Padang turut ambil bagian pada Minang Geopark Run Bukittinggi
11 December 2023 17:12 WIB
Kendaraan elektrik Wuling Air Ev ikut ambil bagian di KTT ASEAN 2023
06 September 2023 15:09 WIB
Bahlil ajak negara muslim untuk ambil bagian dalam hilirisasi Indonesia
13 May 2023 13:17 WIB
Menkominfo: RI ambil bagian jadi salah satu negara pengelola satelit terbesar dunia
14 October 2022 15:53 WIB
Serena Williams akan ambil bagian di Turnamen Cincinnati Open
20 July 2022 10:39 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno dorong UMKM ambil bagian di tatanan ekonomi baru
15 March 2022 13:58 WIB
78 Pelari Internasional Ambil Bagian Pada BRI Mandeh Run 2019
06 February 2019 10:48 WIB
Serunya Triathlon Sunnah Peringatan HUT ke-59 Korem/031 Wirabima,69 Peserta Ambil Bagian
22 April 2018 21:15 WIB