Pidato Wako Pekanbaru Diserobot Tiga Mahasiswa UNRI

id pidato wako, pekanbaru diserobot, tiga mahasiswa unri

Pidato Wako Pekanbaru Diserobot Tiga Mahasiswa UNRI

Pekanbaru (Antarariau.com) - Tiga orang mahasiswa Universitas Riau masing-masing Anggriawan, Muhammad Zuhri dan Gagas Prakarsa melakukan aksi serobot saat Walikota Pekanbaru terpilih pada Pilkada 2017 membacakan pidato perdananya dihadapan anggota DPRD.

"Kalau dilihat dari cara menyerobotnya ini aksi perorangan," kata Kabag Kesbangpol Pekanbaru Agus Pramono kepada Antara saat sidang istimewa DPRD Pekanbaru pascapelantikan Walikota dan Wakil Walikota hasil Pilkada serentak 2017 di Pekanbaru, Senin.

Ia menyebutkan jika ini aksi mewakili mahasiswa tentu ada pemberitahuan dulu sebelumnya.

"Namun ini tidak mereka menyelip/menerobos mungkin ada sesuatu yang akan disampaikan kepada pak Firdaus," katanya.

Ia menyebutkan untuk mengamankan jalannya acara sidang paripurna istimewa itu, pihaknya menyerahkan ketiga mahasiwa ke Polsek Kota Pekanbaru.

Sementara itu Walikota Pekanbaru Firdaus saat dimintai tanggapannya mengucapkan terimakasih kepada adik mahasiswa yang sudah mengantarkan Alquran dan berjanji akan membacanya.

"Terimakasih kepada adik-adik mahasiwa yang sudah memberikan saya Alquran," tuturnya.

Ia juga tidak merasa kecewa, katanya itu adalah aspirasi generasi muda bagi dirinya.

"Saya senang, apalagi tadi yang disampaikan alquran, biasa karena generasi muda kita ingin kita lebih baik," katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun antara dilapangan aksi serobot salah seorang mahasiswa Universitas Riau oleh mahasiswa yang diketahui bernama Muhammad Zuhri (staf kemensospol bem UR) bermula dilakukan saat Firdaus menyampaikan pidato pertamanya dihadapan DPRD paskadilantik.

Mahasiswa itu tiba-tiba maju ke podium menyerahkan selembar kertas berisikan tuntutan dan sebuah alquran saat Firdaus berpidato.

Ia juga sempat berteriak minta Alquran dan lembaran aspirasi tersebut agar dibaca walikota sambil menjauh dari podium.

"Tolong dibaca Pak", teriak Zuri seraya meninggalkan ruang paripurna. Disambut ucapan terimakasih oleh Walikota dari podium dan membuat hadirin tersadar bahawa ada aksi serobot.

Kejadian tidak terduga itu sontak menyedot perhatian seluruh yang hadir. Bahkan pihak kepolisian dan Satpol PP yang berjaga-jaga langsung mengambil alih dan mengamankan mahasiswa itu ke ruang Komisi III bersama anggota DPRD Kota Pekanbaru, diantaranya Aidil Amri dan Heri Setiawan.

Dikhawatirkan dapat menimbulkan kekacauan rapat paripurna penyampaian pidato walikota, mahasiswa itu dan rekannya dua lagi yakni Anggriawan (mensospol bem UR) dan Gagas Prakarsa (mendaniv bem UR) langung diamankan ke Polsek Pekanbaru Kota.

Kepada media salah satu mahasiswa Zuhri saat digiring ke Polsek Pekanbaru Kota, mengakui alasan mereka melakukan aksi untuk menyampaikan aspirasi terkait kondisi Pekanbaru saat ini.

"Tuntutan kita ada tujuh, diantaranya kita menyampaikan agar Walikota menuntaskan persoalan sampah yang hingga saat ini masih berserakan, tempat hiburan, prostitusi, banjir, istilah kota madani dan banyak lagi," bebernya.

Sementara tujuan pemberian Alquran tadi kata dia biar dibaca sama walikota dan dipahami Pekanbaru Kota Madani sudah sesuai atau belum.