Ini Langkah BBKSDA Riau Dalam Atasi Konflik Manusia-Harimau

id ini langkah, bbksda riau, dalam atasi, konflik manusia-harimau

Ini Langkah BBKSDA Riau Dalam Atasi Konflik Manusia-Harimau

Pekanbaru (Antarariau.com) - Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Provinsi Riau segera menurunkan tim terpadu untuk mengatasi konflik manusia dengan satwa liar yang menyebabkan berkeliaran harimau di pemukiman warga di Kanal Kanan Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir.

"Segera kita turunkan tim terpadu untuk mengatasinya, penanganan konflik harimau cukup unik, kita tidak ingin salah langkah dalam mengkaji, dan menelusuri apa pemicu sehingga harimau berkeliaran di Pemukiman," ujar Kepala Seksi Perencanaan Perlindungan dan Pengawetan BBKSDA Riau Ujang Holisudin di Pekanbaru, Rabu.

Baca juga:Berkeliaran Bebas, Harimau Sumatera Ancam Keselamatan Warga Inhil

Tim terpadu yang terlibat nantinya merupakan gabungan dari pihak BBKSDA, WWF, Forum Hariamau Kita, masyarakat setempat serta perusahaan yang mempunyai lahan konsensi di Kawasan itu. Sebagai langkah awal tim akan melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tindakan yang dilakukan saat harimau masuk pemukiman.

"Kita tenangkan dulu warganya dengan semacam penyuluhan, agar tidak terjadi tindakan menyerang harimau apalagi sampai membunuh," katanya pula.

Kemudian tim akan melakukan analisis pemicu konflik dengan kajian mendalam apakah area tersebut termasuk wilayah jelajah harimau, ataukah akibat habitat mereka yang sudah rusak, termasuk kajian faktor ketersedian makanan.

"Setelah itu baru diambil langkah, apakah akan dilakukan pengusiran, pemasangan perangkap ataulah langkah akhir dilakukan evakuasi," sebutnya.

Baca juga:Seekor Harimau Berkeliaran di Pelangiran Inhil Resahkan Warga, Ini Penampakannya

Pada Februari lalu, kata dia, konflik serupa pernah terjadi, BBKSDA melakukan penelusuran lokasi dan ditemukan fases (kotoran) serta tapak harimau dengan dugaan kuat kawasan tersebut merupakan kawasan jelajah harimau.

Sementara, Kasat Polres Indragiri Hilir, Lazarus Sinaga menjelaskan kondisi desa dengan 16.000 penduduk berdekatan dengan perusahaan Tanbung Haji Platation, serta PT Satria Perkasa Agung kini tengah kondusif.

"Memang sempat terjadi keresahan di sana, namun saat ini sudah kondusif," ujarnya.

Terkait dengan adanya korban yang dicakar harimau, Pihaknya memang menerima laporan dan sedang mengkonfirmasi kebenarannya.

Sedangkan, untuk tim terpadu akan diturunkan secara integral, namun untuk mencapai lokasi akan memakan waktu mengingat medan cukup terjal dan harus melewati jalur laut untuk mencapai lokasi tersebut.