Bupati Inhil Tinjau Pelaksanaan Program Maghrib Mengaji

id bupati inhil, tinjau pelaksanaan, program maghrib mengaji

Bupati Inhil Tinjau Pelaksanaan Program Maghrib Mengaji

Tembilahan (Antarariau.com) - Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau Muhammad Wardan melakukan peninjauan terkait program magrib mengaji di Masjid Yayasan Amal Bhakti Pancasila (YAMP), Sabtu(29/4).

"Kegiatan magrib mengaji di sini terlaksana dengan baik, terutama ustad dan ustazahnya yang melakukan kegaiatan berdasarkan pola dan metode, ada cara yang memang sudah bagus. Metode yang digunakan sudah bagus namun perlu efektif lagi hingga nantinya sampai ke ceruk desa," ucapnya.

Wardan menyebutkan, program magrib mengaji sudah dicanangkan sejak tahun 2014, sekarang sudah tahun 2016, sudah berjalan tiga tahun dan memang perlu dilakukan evaluasi.

Ia mengharapkan, metode seperti ini harus dikembangkan di masjid-masjid yang ada di kecamatan, di desa, sehingga menjadikan kesan bagi anak-anak yang mengikuti program ini.

"Jadi, perlu kita lakukan evaluasi sehingga kita mendapatkan satu pola yang memang efektif dan anak-anak belajar Al-quran dapat merasakan seperti sambil bermain. ketika mereka sedang ribut, ada metodenya supaya diam, supaya bisa serius, dan ketika mereka jenuh juga ada metode yang bisa dilakukan sehingga mereka kembali merasa nyaman," ungkap Wardan.

Yang terpenting dalam kegiatan magrib mengaji ini, lanjutnya, semua ada gerakan tertentu dan bisa lebih mengingat, disamping membaca ayat suci Al-quran murid juga dapat mengerti makna yang dia baca.

"Kita akan terus evaluasi, dan saya mengharapkan ada pelatihan terhadap guru sehingga ada keseragaman dan ada metode ketika daerah-daerah untuk mengembangkan hafalan, tajwid, dan yang lainnya," ujar Wardan.

Disamping itu, salah seorang tenaga pengajar magrib mengaji di Masjid Yayasan Amal Bhakti Pancasila (YAMP), Abdul Aziz, mengatakan, pihaknya melaksanakan magrib mengaji setiap malam Sabtu, Minggu, dan malam Senin

Jumlah guru mengaji, secara keseluruhan sebanyak 10 orang. Rinciannya adalah, guru mengaji tetap sebanyak 7 orang sisanya masih "ngonor." Sedangkan yang belajar mengaji sebanyak 100 orang.

Sedangkan untuk usia, ada yang masih berumur empat tahun hingga 13 tahun. Murid yang belajar mengaji ini terdiri dari kelas, Tilawah, Tahfis, Pemula, Iqra," ucap Andul Aziz.

Selanjutnya, Metode yang kami gunakan dalam proses mengajat mengaji ini, kata Abdul Aziz, ada Taksin Tartil Al-Quran Berbasis Teori-Praktek-pelatian, Panduan Praktis Belajar Al-Quran Tahsin & Tahfizh Al-Quran, Risalah Tartil Al-Quran, Tahsinul Quran Pedoman Memperbaiki Bacaan Al-Quran. (ADV)

Oleh: Adriah Akil