Sidak BPOM Riau Sasar Pasar Tradisional Inhil

id sidak bpom, riau sasar, pasar tradisional inhil

Sidak BPOM Riau Sasar Pasar Tradisional Inhil

Tembilahan (Antarariau.com) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Riau bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Kesehatan Inhil melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional di kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Rabu (7/6).

Kepala BBPOM Riau, Muhammad Kashuri yang memimpin langsung pelaksanaan sidak mengatakan, berdasarkan hasil uji, sejumlah makanan positif mengandung pewarna sintetis atau Rhodamin B.

"Kami berharap masyarakat di Kabupaten Inhil khususnya Tembilahan bisa mewaspadai ciri-ciri makanan yang mengandung Rhodamin B'', terang Muhammad Kashuri.

Sebelumnya, ia menjelaskan, dari target inspeksi yakni Pasar Rakyat, Pasar Pagi, dan sejumlah Pasar Wadai yang berada di Jalan Pangeran Hidayat, Jalan M Boya dan Jalan Kapten Muhktar pihaknya mengambil 52 sampel, yang terdiri dari 33 sampel makanan dan 19 takjil untuk berbuka puasa.

Setelah dilakukan pengujian, tiga dari 33 sampel tebukti mengandung pewarna sintetis atau Rhodamin B.

"Tiga makanan tersebut adalah terasi udang, terasi merah muda dan delima," ungkapnya.

Meski demikian, dari 19 takjil yang diperiksa, tidak ada yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Kepala BBPOM Riau, Muhammad Kashuri menjelaskan, jika Rhodamin B dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama bisa meniumbulkan gangguan kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan, gagal ginjal sampai dengan kanker.

Rhodamin B yang merupakan salah satu bahan pewarna sintesis makanan pada umumnya sudah sangat dilarang penggunaannya. zat ini telah lama dilarang karena digolongkan dalam kategori karsinogen yang dapat memicu kanker. Karena efek samping yang begitu besar, zat ini bahkan tidak hanya berbahaya jika dijadikan pewarna makanan, akan tetapi juga pada produk kosmetik.

Disamping itu, Kepala Dinas Kesehatan, Zainal Arifin menerangkan khusus untuk takjil, masyarakat tidak perlu khawatir karena pada kenyataanya tidak terkandung bahan berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan.

Hal ini juga berarti, pada umumnya masyarakat sudah menggunakan bahan yang tidak berbahaya untuk dikonsumsi.

"Kita akan rutin melakukan pemeriksaan seperti ini, tapi masyarakat juga tidak perlu khawatir, karena untuk takjil, terbukti tidak ada mengandung bahan berbahaya," ucap Zainal Arifin.

Oleh: Adriah Akil