Kairo (Antarariau.com) - Otoritas Mesir, yang dikecam memberangus kebebasan berekspresi, telah memblokir sekitar 60 situs berita dan penyedia layanan berita sejak akhir Mei silam, menurut laporan sejumlah organisasi HAM dan tokoh pers, Senin (12/6).
AFP melaporkan pada Mei silam, sekitar 20 situs yang berbasis di Qatar dan Mesir diblokir, termasuk situs Al Jazeera dan situs berita independen Mesir Mada Masr yang dikenal kritis terhadap masalah korupsi.
Pada Senin, jumlah situs yang diblokir bertambah menjadi 62, menurut keterangan LSM Asosiasi Kebebasan Berpikir dan Berekspresi.
Situs-situs yang diblokir tersebut mencakup 10 situs berita Mesir serta sejumlah penyedia layanan VPN yang dapat digunakan untuk menyiasati penyensoran.
"Beberapa situs di antaranya pernah diblokir, tetapi kemudian diblokir kembali," ujar Fatma Serag, seorang pengacara HAM bagi LSM tersebut.
Beberapa situs berita Mesir yang diblokir adalah Al Badil dan Al Bedaya, yang sering kali memuat laporan yang kritis terhadap kebijakan pemerintah.
Pemimpin redaksi Al Bedaya, Khaled Elbalshy, menuturkan kepada AFP bahwa ia mengajukan keluhan kepada serikat pers Mesir untuk menuntut penjelasan atas pemblokiran situs berita media yang ia pimpin oleh pemerintah.
Berita Lainnya
Penjahat Siber Sasar Puluhan Situs Web Venezuela
08 August 2017 6:55 WIB
Mesir, PBB: Israel harus akhiri pelanggaran terhadap warga sipil di Jalur Gaza
22 April 2024 16:19 WIB
Paket bantuan kemanusiaan dari China untuk Gaza tiba di Mesir
20 April 2024 13:48 WIB
Indonesia perkirakan pengiriman bantuan Palestina-Sudan tiba di Mesir pada Kamis
01 April 2024 12:12 WIB
Mesir dan Prancis bahas stabilitas maritim di tengah serangan Houthi
15 March 2024 14:07 WIB
KRI dr.Radjiman Wedyodiningrat-992 sandar di Mesir salurkan bantuan untuk rakyat Palestina
16 February 2024 16:34 WIB
Mesir berhasil catat rekor jumlah kunjungan wisatawan pada 2023
23 January 2024 16:30 WIB
Mesir peringatkan Israel untuk tak duduki wilayah Koridor Philadelphia
23 January 2024 15:51 WIB