Pekanbaru (Antarariau.com) - Pengamat jalan, lingkungan dan transportasi dari Universitas Islam Riau, Ir Mardianto Manan MT mengingatkan Pemerintah Kota Pekanbaru agar membangun jalan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Pembangunan jalan sesuai standar SNI itu perlu diterapkan untuk menghindari kerusakan jalan yang cukup parah di daerah ini disamping tidak terbangunnya sistem drainase yang baik," kata Mardianto Manan di Pekanbaru, Rabu.
Saran demikian disampaikannya terkait sejumlah ruas jalan di Pekanbaru, mengalami rusak sedang dan berat lebih akibat pembangunan jalan yang tidak sesuai dengan norma, standar prosedur manual.
Menurut dia, setiap hujan deras di Pekanbaru, genangan air tinggi dan meluas atau diibaratkan telah munculnya "anak-anak sungai di tengah kota" mulai dari depan RS Awal Bross Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Nangka, antara lain, akibat parit yang tidak berfungsi mengalirkan air dengan baik.
Ironisnya pembangunan parit di daerah pada sejumlah ruas jalan kota di Pekanbaru justru tidak sesuai pula dengan standar prosedur manual, terbukti bangunan drainase lebih tinggi dari bahu jalan, seperti di Jalan Arengka depan RS Eka Hospital, JL Soekarno Hatta dan Jalan Rambutan hingga turut memicu kerusakan jalan sedang dan berat itu.
Bahkan jalan rusak parah juga terdapat di JL Soekarno Hatta, di simpang enam Jalan HR Subrantas dengan beberapa lobang cukup dalam.
"Kerusakan tersebut terjadi akibat kualitas pembangunan jalan tidak sempurna, pembangunan tidak sesuai spesifikasinya dan jalan tersebut juga banyak dilalui kendaraan bertonase tinggi sehingga makin memperparah kerusakan jalan," katanya.
Seharusnya, katanya lagi, jalan kota perlu diberikan pembatasan tonase tinggi kendaraan besar yang bisa melewati jalan kota tersebut.
Karena itu, dinas terkait perlu merancang spesifikasi model jalan yang berkualitas dilengkapi dengan drainase yang baik agar ketika hujan deras maka jalan tidak tergenang air. "Sebab hujan deras sebentar saja sudah mengakibatkan banjir dimana-mana," katanya.
Berita Lainnya
Pengamat menilai dukungan pabrikan buka peluang buat pembalap muda
12 October 2023 16:22 WIB
Pengamat menilai tujuh gagasan Ganjar Pranowo dibutuhkan untuk bangsa
21 September 2023 12:17 WIB
Pengamat menilai bisnis Pertashop lesu, penyaluran BBM subsidi bukan solusi
21 July 2023 13:50 WIB
Pengamat menilai putusan MK soal sistem pemilu tetap terbuka sudah tepat
15 June 2023 17:02 WIB
Pengamat menilai pemindahan Depo Pertamina Plumpang tidak ideal
30 March 2023 11:08 WIB
Pengamat menilai pakan ternak dari batang singkong perlu dikembangkan
11 March 2023 16:06 WIB
Pengamat menilai Panglima TNI Yudo mampu mewujudkan negara poros maritim
21 December 2022 15:36 WIB
Pengamat menilai silaturahim Prabowo-Khofifah strategis buat 2024
05 May 2022 10:57 WIB