Polsek Pekanbaru Kota Razia, Puluhan Anak SD Terjaring di Warnet

id polsek pekanbaru, kota razia, puluhan anak, sd terjaring, di warnet

Polsek Pekanbaru Kota Razia, Puluhan Anak SD Terjaring di Warnet

Pekanbaru, (antarariau.com) - Kepolisian Sektor Pekanbaru Kota melakujan razia Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (K2YD) untuk antisipasi kejahatan rawan di Bulan Ramadan. Diantaranya 3 C, Curat (pencurian dengan pemberatan), curas (pencurian dengan kekerasan), dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor).

Selain itu tentunya juga untuk ketertiban dan kenyamanan masyarakat melaksanakan ibadah Ramadan. Seperti pengamanan masjid, tempat keramaian dan rekreasi.

Pada kegiatan tersebut hal menonjol ada tiga warung internet yang masih buka hingga malam. Terlebih lagi kebanyakan di dalamnya adalah anak-anak di bawah umur setingkat murid-murid SD.

"Kemudian kami minta tutup tiga tempat warnet itu. Ditemukan dan disayangkan puluhan anak-anak masih SD main inyernet sampai pukul 11.00 WIB malam. Pemiliknya sudah ditegur dan anak itu dipulangkan," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, (17/06/2017) malam.

Rinciannya ada 54 anak dari tiga tempat warnet dimana dua di Jalan Zainal Abidin dan Jalan Pengeran Hidayat. Pemilik warnet diminta buat pernyataan sesuai edaran Walikota Pekanbaru hanya boleh sampai pukul 17.00 WIB sore di bulan puasa.

Polsek Pekanbaru Kota juga melakukan razia terhadap preman di wilayah hukum meliputi Jalan Sumatera hingga Pasar Sukaramai Ramayana. Namun hingga tengah malam tidak ditemukan, tapi razia masih akan dilanjutkan.

Razia dipimpin Kepala Polsek Pekanbaru Kota, Kompol M. Hanafi, Wakapolsek AKP Elfis Remon, Kepala Unit Shabara Iptu Listiyo, Kanit Bina Masyarakat Iptu Zainal, Panit Reskrim Ipda Lukman, dan anggota lain yang jumlahnya 21 personil.

Polda Riau melalui Kapolda Irjen Pol Zulkarnain sudah menekankan untuk mengantisipasi kegiatan premanisme ini. Personil telah diperintahkan untuk meningkatkan antisipasi di terminal-terminal, pusat perbelanjaan, pelabuhan, dan tempat rekreasi.

Hal tersebut berjalan terus untuk memberikan rasa aman bagi para pemudik. Terutama mengantisipasi kriminalitas seperti copet, jambret, penodongan, gendam/hipnotis, dan pelaku kejahatan dengan modus memberi bius sehingga orang pingsan.