2 Pekan Ops Ramadniya, Kasus Kecelakan Turun, Korban Tewas Naik

id 2 pekan, ops ramadniya, kasus kecelakan, turun korban, tewas naik

2 Pekan Ops Ramadniya, Kasus Kecelakan Turun, Korban Tewas Naik

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Operasi Ramadniya 2017 di Provinsi Riau mengklaim angka kecelakaan menurun selama 14 hari kegiatan pengamanan lebaran tersebut dibanding periode yang sama pada tahun 2016.

"Data kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada selama 14 hari pelaksanaan Operasi Ramadniya 19 Juni sampai 2 Juli berjumlah 20 kasus, 15 meninggal dunia. Pada 2016 jumlahnya 32 kasus," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Minggu.

Meski begitu, korban yang meninggal dunia pada 2017 menunjukkan angka kenaikan. Yakni dari 14 tahun 2016 menjadi 15 nyawa melayang pada 2017.

Sedangkan luka berat menurun dari 18 orang tahun 2016 dan delapan orang pada 2017. Luka ringan meningkat dari 32 orang tahun 2017 dan pada 2017 ada 33 orang.

Kecelakaan terbanyak terjadi di Wilayah Kepolisian Resor Indragiri Hilir empat kirban meninggal dunia. La masing-masing Pelalawan dan Siak dengan tiga korban tewas.

Untuk jenis kendaraan yang terlibat laka lantas selama 14 hari ini masih didominasi sepeda motor yakni 25 kasus. Sedangkan mobil penumpang delapan kasus, bus dua, dan mobil barang empat.

Sementara itu, untuk waktu kejadian laka lantas terbanyak pada pukul 15.00-18.00 WIB dengan kejadian lima kasus. Namun masih dibawah jumlah pada periode 2016 yakni enam kasus.

Yang naik justru kejadian pada pagi hari yakni pukul 21.00-24.00 WIB dengan dua kasus dimana pada 2016 hanya ada satu kasus. Selebihnya waktu kejadian per tiga jam lainnya menunjukkan penurunan.

Usia korban laka lantas didominasi umur dibawah 20 tahun. Usia 15-20 tahun ada korban 12 orang dan usia 0-15 tahun ada sembilan orang, namun menurun dibanding 2016. Yang naik justru korban usia 36-40 tahun dari tiga menjadi enam orang dan kelompok usia 41-45 tahun dimana tahun 2016 hanya dua orang, tapi pada 2017 ini ada enam korban.

"Penyebab kecelakaan yang banyak adalah melewati atas kecepatan, tidak jaga jarak, dan mendahului berpindah jalur, dan mengantuk atau lelah," ungkap kabid humas.*