Antisipasi Karhutla Riau, Satgas Siap Lakukan Hujan Buatan

id antisipasi karhutla, riau satgas, siap lakukan, hujan buatan

Antisipasi Karhutla Riau, Satgas Siap Lakukan Hujan Buatan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Riau menyatakan telah bersiap untuk melakukan hujan buatan di langit Provinsi Riau.

"Kita dalam posisi bersiap, namun menunggu perintah kapan dilakukan hujan buatan," kata Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau Edwar Sanger di Pekanbaru, Kamis.

Dia menjelaskan upaya hujan buatan diperlukan karena provinsi itu mulai memasuki musim kemarau yang cenderung bersifat kering dan bertahan dalam dua bulan ke depan.

Sekitar 4,36 juta hektare dari total luas daratan Riau 8,9 juta hektare merupakan hutan dan lahan bergambut yang rentan terbakar.

Areal itu, terutama di beberapa kawasan pesisir di Riau, seperti Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Siak, Kepulauan Meranti, Pelalawan, dan Indragiri Hilir.

"Memang belakangan ini sudah mulai terjadi kebakaran lahan di wilayah Bagan Sinembah dan Tanah Putih, Rokan Hilir. Tapi masih bisa kami atasi," katanya.

Ia mengklaim semua pihak yang tergabung dalam tim satgas karhutlan terutama udara yang melibatkan Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Saat ini satgas udara diperkuat lima helikopter berukuran besar, seperti S-61 Sikorsky, MI-171 dan MI-172. Selain itu satu helikopter untuk patroli dan satu pesawat teknologi modifikasi cuaca.

"Baik dari armada maupun jumlah personel udara, kita siap," kata Edwar.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Tri Handoko Seto mengatakan Provinsi Riau mendapat bantuan pesawat jenis Cassa 212 milik TNI AU untuk TMC atau hujan buatan.

"Paling tidak sebulan ke depan kita akan berada di sini (Pekanbaru, red.). Namun, kita siap untuk beroperasi dua atau tiga bulan tergantung cuaca di Riau," katanya.

Untuk sementara, pihaknya menyiapkan 20 ton NaCl atau garam halus yang nantinya akan disebar pada awan-awan potensial di langit Riau.

Dirinya memprediksi 20 ton garam itu akan habis disebar selama 10 hari mendatang dengan menggunakan pesawat berkapasitas 800 kilogram garam.

"Untuk itu nanti kita tambah lagi. Ke depan lima hari sebelum garam habis kita kirim lagi ke Pekanbaru dari Jakarta," katanya.