BPJS Kesehatan Bangun Taman Asri UPTD Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru

id bpjs kesehatan, bangun taman, asri uptd, puskesmas harapan, raya pekanbaru

BPJS Kesehatan Bangun Taman Asri UPTD Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru

Pekanbaru, 12/7 (Antarariau.com) - BPJS Kesehatan Kantor Deputi Wilayah Sumatera Bagian Tengah dan Jambi membangun taman asri di UPTD Puskesmas Harapan Raya, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, sebagai rangkaian dari kegiatan memperingati HUT BPJS Kesehatan ke-49.

"Bahan-bahan kebutuhan membangun taman itu berupa semen, pasir, bunga dan pohon taman disediakan BPJS Kesehataan dan pengerjaannya dilakukan bersama secara bergotong royong," kata Deputi Direksi Wilayah Sumbagteng dan Jambi, Siswandi di Pekanbaru, Rabu.

Penyerahan bahan-bahan kebutuhan pembangunan taman tersebut diterima oleh Kepala UPTD Puskesmas Harapan Raya dr. Inda Wati sedangkan pemilihan taman dibangun di Puskesmas Harapan Raya terkait fasilitas kesehatan tingkat pertama ini memperoleh prestasi terbaik tingkat Provinsi Riau dalam kegiatan prolanis.

Menurut Siswandi, pembangunan dam memperbaiki taman asri tersebut dimaksudkan untuk memperindah taman dan halaman Puskesmas agar lebih representatif bagi peserta JKN-KIS yang datang berobat ke puskesmas.

Sedangkan tema peringatan HUT BPJS Kesehatan tahun 2017 --yang jatuh pada 15 Juli-- adalah "budayakan hidup sehat dan gotong royong memperkuat terwujudnya JKN-KIS yang Berkualitas dan berkesinambungan". Dalam rangkaian hut juga digelar lomba futsal, lomba pantun antar karyawan, dan pemeriksaan IVA dan papsmear.

"Sesuai tema tersebut, maka saya menghimbau agar Duta BPJS Kesehatan di wilayah kerja Sumbagteng dan Jambi serta instansi terkait, mitra, dan Peserta JKN-KIS, mari tingkatkan kesadaran membudayakan hidup sehat dan kembali bahu-membahu, gotong royong demi mensukseskan program Pemerintah yakni JKN-KIS menuju cakupan semesta 2019,"katanya.

Kepala UPTD Puskesmas Harapan Raya dr. Inda Wati menyebutkan, pihaknya telah menangani sebanyak 100-120 pasien BPJS Kesehatan perbulan atau rata-rata perhari mencapai 60 orang dengan beragam jenis penyakit.

"Sedangkan 10 besar jenis penyakit terbanyak yang dikelola Puskesmas Harapan Raya adalah Ispa, hipertensi, diabetes melitus,dan penanangan lanjutannya dilakukan melalui program prolanis khususnya untuk penyakit diabetas melitus dan hipertensi,"katanya.

Ia menyebutkan, didukung oleh 55 SDM yang berstatus PNS dan 3 tenaga honor, serta enam dokter umum dan tiga orang dokter gigi itu, Puskesmas yang dipimpinnya sudah termasuk Faskes tingkat pertama dalam akreditasi madya yang sudah memenuhi kienerja sesuai standar operasional.

Dalam kesempatan itu, Siswandi menyebutkan capaian program JKN KIS pada tahun 2016 yang dikelola BPJS Kesehatan telah mencakup sebanyak 171.939.254 jiwa peserta JKN-KIS. Dari sisi pelayanan, BPJS Kesehatan telah bekerjasama dengan 20.708 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/FKTP (Puskesmas, Klinik Pratama, Dokter Prakter Perorangan dan lainnya. Selain itu terdapat 2.068 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan/FKRTL (Rumah Sakit) dan 3.094 fasilitas kesehatan penunjang apotek, laboratorium dan lainnya.

"Program ini sangat menolong masyarakat yang membutuhkan upaya memulihkan kondisi kesehatannya dan mencegah kecacatan atas penyakit yang dideritanya,"katanya.

Hal ini terbukti dari jumlah pemanfaatannya di fasilitas kesehatan oleh peserta BPJS Kesehatan mencapai 192,9 juta kunjungan/kasus, yaitu terdiri atas 134,9 juta kunjungan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas, Dokter Praktik Perorangan, dan Klinik Pratama/Swasta) termasuk angka rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), serta 50,4 juta kunjungan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (Poliklinik RS) dan 7,65 juta kasus Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RS).

Dengan demikian, katanya, program JKN-KIS ini sangat dirasakan masyarakat. Program ini selain melakukan upaya kuratif dan rehabilitatif, juga menekankan pada upaya promotif preventif untuk kesehatan perorangan, antara lain senam sehat, deteksi dini kanker leher rahim dan screening kesehatan.

Sementara itu, pada posisi terakhhir 31 Desember 2016 pendapatan iuran mencapai sebesar Rp67,4 triliun dengan realisasi biaya manfaat jaminan kesehatan sebesar Rp67,2 triliun. Pemerintah juga telah merealisasikan suntikan dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BPJS Kesehatan untuk diteruskan ke DJS (untuk pembayaran faskes) sebesar Rp6,83 triliun.