Jakarta (Antarariau.com) - Apple Inc merencanakan membangun pusat data di China demi mematuhi peraturan baru negara tersebut yang meminta perusahaan asing harus menyimpan data di dalam negeri.
Perusahaan berbasis di Cupertino, Amerika Serikat ini akan membangun pusat data baru di provinsi Guizhou, seperti diberitakan laman Phone Arena, senilai 1 milyar dolar.
Tambahan pusat data ini akan memperbaiki kecepatan dan tingkat kepercayaan terhadap produk kami, juga layanan, selain untuk menyesuaikan diri dengan peraturan yang baru berlaku, kata Apple.
Apple akan bekerja sama dengan perusahaan setempat, GCBD, untuk iCloud.
Apple merupakan perusahaan asing pertama di China yang berusaha mematuhi peraturan setempat, yang lainnya merasa keberatan dengan undang-undang tersebut karena berisiko terhadap data mereka.
Pemerintah China membuat peraturan tersebut demi mengatasi serangan siber dan terorisme.
Berita Lainnya
Apple hapus puluhan ribu aplikasi di App Store China karena masalah lisensi
02 August 2020 14:58 WIB
Militer Amerika Serikat berencana akan bangun pelabuhan sementara di Gaza
08 March 2024 10:55 WIB
Menko Airlangga sebut pemerintah akan bangun tanggul laut guna antisipasi banjir rob di Jawa
10 January 2024 13:09 WIB
Israel akan bangun tembok antiterowongan bawah tanah di perbatasan dengan Jalur Gaza
18 December 2023 11:59 WIB
Hindari serangan Rusia, Ukraina akan bangun sekolah bawah tanah
03 October 2023 10:59 WIB
Gedung MPP Pekanbaru yang terbakar akan dibangun lagi
13 July 2023 8:57 WIB
Amerika Serikat khawatir soal rencana Israel akan bangun 4.000 rumah di Tepi Barat
19 June 2023 13:40 WIB
KKP akan bangun percontohan kampung nelayan maju yang terintegrasi
24 March 2023 14:31 WIB