Pekanbaru (Antarariau.com) - Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan Provinsi Riau masih mengalami kekurangan rumah murah bersubsidi untuk Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR) sebanyak 462.622 unit saat ini.
"Ini merupakan tantangan bagi pemerintah daerah Riau," kata Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Budi Hartono pada acara pembukaan Pesta Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Kamis.
Ia menyatakan kekurangan rumah murah bagi masyarakat miskin di Riau ini terjadi dikarenakan beberapa kendala salah satunya belum di sahkannya Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
"Selain memang akses masyarakat miskin untuk mendapatkan informasi tentang stimulus pemerintah ini belum tersampaikan," ujar dia.
Makanya, kata dia, PPDPP menggandeng 33 pengembang Riau serta Bank Kepri, BRI Syariah, BRI, Artha Graha dan BNI menyelenggarakan pameran perumahan ini yang bertajuk Pesta KPR subsidi FLPP 2017.
Ini berupa pameran rumah rakyat yang menjadi salah satu program pemerintah dalam meningkatkan penyerapan KPR sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebagai pendukung pembiayaan perumahan yang layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
Budi berharap melalui kegiatan ini pihaknya ingin menginformasikan pembiayaan perumahan yang terjangkau dengan fasilitas KPR Sejahtera FLPP bagi MBR.
Ia menambahkan kemudahan yang diberikan bagi MBR dalam mendapatkan rumah bersubsidi yakni uang muka yang terjangkau, bebas PPN, bunga tetap sebesar 5 persen termasuk asuransi jiwa, rumah, kredit dan cicilan hingga 20 tahun.
"Sehingga masyarakat bisa mendapat kesempatan memiliki rumah dengan biaya murah dan mudah serta dicicil," ujarnya.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman meminta seluruh pengembang di wilayah itu agar saling membantu dan bekerjasama agar kebutuhan rumah bagi masyarakat miskin bisa dipenuhi.
"Pameran ini bisa membuka peluang pemenuhan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan difasilitasi perbankan, Real Estate Indonesia, dan pengembang," ucapnya.
Diakuinya rendahnya serapan perumahan MBR di Riau ini erat kaitannya dengan belum disahkannya Perda Rencana Tata Ruang Wilayah.
"Kalau ada keterlambatan menyangkut perijinan itu karena RTRW kini masih di DPRD. Semoga 22 Juli 2017 selesai. Mudah-mudahan Agustus kita bisa sahkan. DPRD tidak bisa disalahkan karena lama sebab pembahasannya konverhensif dan perlu dijaga agar tidak salah," tuturnya.
Sekedar informasi pameran perumahan di Gelanggang Remaja ini berlangsung 13-17 Juli. Panitia juga akan menampilkan berbagai hiburan musik dari Artis Ibu Kota Budi Doremi, kegiatan edukatif seperti lomba mewarnai tingkat TK, lomba membangun rumah dari LEGO dan berbagai hiburan lainnya.
Selain gratis, pengunjung akan berhak atas doorprize menarik.
Berita Lainnya
Jalur Gaza lebih butuh gencatan senjata, bukan senjata
08 April 2024 14:34 WIB
Antonio Guterres sebut pengiriman bantuan efektif ke Gaza butuh gencatan senjata segera
26 March 2024 11:51 WIB
GEAPP: Indonesia butuh banyak pekerjaan dengan keterampilan hijau
16 March 2024 11:01 WIB
Moeldoko: Ibu Kota Nusantara butuh sistem pertahanan cerdas sesuai ancaman teknologi
30 November 2023 16:46 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD sebut Indonesia butuh generasi emas dari pesantren
25 September 2023 9:41 WIB
20 tahun lagi, China diperkirakan butuh seperlima pesawat komersil baru di dunia
21 September 2023 10:06 WIB
PLN butuh PMN Rp5,86 triliun untuk listriki 2.097 desa Indonesia sepanjang 2024
20 September 2023 15:14 WIB
SKK Migas: Industri migas butuh investasi sekitar 20 miliar dolar AS per tahun
20 September 2023 12:12 WIB