Kutipan Seragam Di SDN Pekanbaru Mencapai Rp1 Juta Per Orang

id kutipan seragam, di sdn, pekanbaru mencapai, rp1 juta, per orang

Kutipan Seragam Di SDN Pekanbaru Mencapai Rp1 Juta Per Orang

Pekanbaru (Antarariau.com) - Sejumlah orangtua di Kota Pekanbaru mengeluhkan adanya kutipan wajib pakaian seragam sebesar Rp1 juta oleh SDN 110 setempat bagi setiap murid baru.

"Anak saya kemaren diminta bayar Rp1 juta oleh SDN 110 Jalan Purwodadi untuk bayar uang seragam begitu diterima," kata salah seorang wali murid yang tidak bersedia disebutkan namanya di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan sebenarnya keberatan dengan harga seragam yang ditetapkan oleh SDN 110, karena jauh lebih mahal ketimbang di pasar.

Namun karena khawatir kalau tidak membayar akan berdampak kepada anaknya nanti, maka ia terpaksa menuruti aturan sekolah.

"Sebenarnya kami orangtua tidak setuju,tetapi mau gimana lagi demi anak sekolah," ujarnya pasrah.

Berdasarkan data yang dihimpun dari para orangtua uang seragam Rp1 juta tersebut untuk lima pasang pakaian, yakni merah putih, pramuka, batik, melayu dan olah raga.

Sementara informasinya harga rata-rata satu pasang pakaian anak SD tersebut di Pasar hanya Rp60.000.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal saat dikonfirmasi mengaku kaget dengan adanya kebijakan uang seragam yang ditetapkan sekolah saat awal tahun ajaran baru.

Karena menurut dia pihaknya sudah mengingatkan pihak sekolah untuk tidak membicarakan atau membahas uang kutipan apapun baik seragam maupun lainnya saat awal masuk sekolah.

"Kami sudah himbau agar itu baru dibicarakan setelah proses belajar mengajar berlangsung dua bulan atau Agustus mendatang," katanya tegas.

Diakuinya para orangtua sudah ada yang mengeluhkan juga, dan ini sudah dilaporkan kepada Walikota Pekanbaru.

Biar masuk nanti rapat dengan orangtua yang memutuskan setelah dua bulan proses belajar mengajar berjalan. Dimana akan diberi dua opsi bagi murid yang mau beli seragam di sekolah silahkan. Bagi yang mau buat sendiri juga dipersilahkan.

"Karena seragam bukan tugas guru, mereka hanya mengajar tidak boleh ada jual beli apapun," tegasnya.

Ia berjanji akan mengecek langsung keluhan orangtua ini ke kepala sekolah SDN 110 Jalan Purwodadi.

"Saya akan ingatkan, kemaren ada kepala sekolah yang terbukti begitu sudah saya Plt kan," tambahnya geram.