Bukti Eksistensi Bermusik, Cigarettes Wedding Rilis Album "Senantiasa"

id bukti eksistensi, bermusik cigarettes, wedding rilis, album senantiasa

Bukti Eksistensi Bermusik, Cigarettes Wedding Rilis Album "Senantiasa"

Pekanbaru (Antarariau.com) - Band Cigarettes Wedding merilis album penuh bertitel Senantiasa di Kota Pekanbaru pada Senin (17/7) malam. Sebuah mahakarya setelah enam tahun kelompok ini bermusik, dan sebuah pembuktian bahwa mereka tidak "tersesat dipersimpangan jalan".

Cigarettes Wedding yang digawangi oleh El Kautsar Nazer, Tengku Muhammad "Odie" Fadhli, Rachmat "Amek" Harahap, Arri "Asenk" Jaka, dan Adeltra Surya Nugraha ini, dibentuk pada akhir 2011 dan sudah beberapa kali berganti personel. Unit shoegaze ini termasuk kumpulan musisi yang disegani di Pekanbaru karena gerakan indie mereka, dan sejak awal "mengharamkan" untuk membawakan lagu orang lain.

Dalam kesederhanaan nan intim di "Rumah Rindang", mereka memperkenalkan album teranyarnya kepada fans, penikmat musik dan jurnalis. Bincang santai malam itu juga menguak problematika hubungan jarak jauh mereka. El (vokalis) kini berdomisi di Bandung, dan Odie (bass) bekerja di Tembilahan, sedangkan yang lain tetap di Pekanbaru. Kondisi ini diakui mereka jadi salah satu tantangan dalam pembuatan album Senantiasa.

Namun, lagu pembuka berjudul "First Paragraph" yang menghentak dengan raungan melodi gitar dan ketukan drum bertempo cepat, seakan menjadi penanda bahwa Cigarettes Wedding akan terus berkarya. Rachmat "Amek" Harahap, yang menyipta lagu ini mengatakan, keputusan El yang memilih tinggal di Bandung dan saat itu mereka kehilangan drummer tetap, menjadi motivasi dirinya dalam proses kreatif. Rafeal Avarian sebagai drummer tamu juga cukup apik mengisi kekosongan dilagu tanpa lirik berdurasi sekitar enam menit itu.

"Lagu ini menunjukan ke mana arah Cigarettes Wedding selanjutnya, band ini akan tetap ada meski tanpa vokalis sekalipun. Karenanya, lagu ini tidak ada penyanyinya," tutur sang gitaris ini.

Album berisikan delapan lagu tersebut layak disimak, dan akan memuaskan fans Cigarettes Wedding yang lama menanti karya mereka. Gaya musik post-rock yang awalnya santai dengan melodi gitar berulang-ulang kemudian temponya naik dipertengahan lagu, seakan bisa membawa pendengar "hanyut" ke dimensi ruang suara yang berlapis-lapis.

Album Senantiasa direkam dalam rentang waktu lima tahun, termasuk dua lagu instrumental di dalamnya. Waktu sangat panjang untuk proses produksi, namun hasilnya memuaskan karena aransemen tiap lagu terdengar cukup matang untuk genre mereka. El Kautsar Nazer yang menulis sebagian besar lirik dialbum itu seakan ingin membawa kita berimajinasi dengan pilihan kata-katanya yang "bersayap" dan penuh metafora.

Ada beberapa lagu lama yang diperkaya, salah satunya adalah "1989". Lagu ini diciptakan oleh "Amek" Harahap, yang juga berprofesi sebagai guru, karena terinsipirasi oleh anak-anak didiknya.

Lagu paling kuat dalam album ini bisa jadi adalah "Cerita Langit", yang menurut El terinsiprasi oleh kejadian kabut asap kebakaran lahan dan hutan di Riau pada 2014. Konstruksinya terdengar megah karena dibumbui permainan strings oleh "Amek" Harahap dan Arri Jaka. Lagu ini juga memiliki formula yang paling unik karena kehadiran Ferdian Yuren a.k.a Didi, bassisst Under The Big Bright Yellow Sun asal Bandung, yang mengisi suara tepukan tangan dan narasi di tengah lagu.

Lagu bernada minor dengan suara tinggi El yang bernyanyi dengan teknik falseto itu, juga membuatnya terdengar seperti band Efek Rumah Kaca (ERK). Namun, hal ini wajar terjadi karena siapa sih band zaman sekarang yang tidak terinspirasi musik ERK?

"Terdengar sama karena kord lagunya minor sama seperti ERK dan saya bernyanyi dengan falseto," kata El.

El mengatakan Cigarettes Wedding bekerjasama dengan Flush dan Astral Studio untuk distribusi albumnya di Pekanbaru. Meski begitu, album tersebut rencanya juga akan didistribusikan diarea Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Bali.