Tembilahan (Antarariau.com) - Gubernur Provinsi Riau Arsyadjuliandi Rachman mengakui upaya Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Riau dalam melakukan penyelamatan perkebunan kelapa rakyat tampaknya tidak sia-sia, hal ini terbukti dengan melihat pertumbuhan perekonomian masyarakat Inhil yang cenderung meningkat.
"Ini memang luar biasa. Jika dibanding dengan kabupaten kota yang menjadi penghasil migas, karet dan sawit, pertumbuhan ekonomi Inhil malah cenderung lebih stabil," ujar Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, saat bertemu dengan Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVI tahun 2017, Lemhanas RI, melalui pesan elektonik yang disampikan Humas Setda Inhil.
Andi Rachman menilai, Penyebab utama stabilnya perekonomian di Inhil, karena masyarakatnya sendiri yang menjadi pemeran sebagai pemegang kendali perkebunan yang ada.
"Berbeda dengan migas, perkebunan karet serta kelapa sawit yang justru banyak dipegang oleh korporasi. Dan diperparah dengan harga migas dunia yang kian anjlok," tuturnya.
Disamping itu, Pemerintah Kabupaten Inhil juga menjadikan upaya penyelamatan kebun kelapa masyarakat sebagai program fokus dan diperioritaskan dengan terus melakukan perbaikan dan pembenahan terhadap kebun-kebun kelapa masyarakat yang tercatat rusak.
Selain itu, upaya ini juga dilatarbelakangi dengan melihat perekonomian masyarakat Inhil yang bergantung dengan komoditas hasil perkebunan hingga 70 persen.
Sebelumnya sudah tercatat sepanjang 100 ribu Ha kebun kelapa masyarakat terancam musnah karena disebabkan intrusi air laut.
Mengatasi masalah tersebut, pemerintah melakukan penyelamatan kebun kelapa dengan membangun tanggul. Bahkan hingga tahun 2017 sebanyak 16 unit alat berat telah didistribusikan kepada 20 Kecamatan se Kabupaten Inhil untuk membangun tanggul dengan sistem swakelola.
"Upaya penyelamatan kebun-kebun kelapa ini kita lakukan karena melihat perekonomian masyarakat kita yang sangat bergantung dengan hasil perkebunan. Walau pekerjaan berat, tapi kita yakin, jika ini dilakukan dengan konsisten tentu akan membuahkan hasil yang baik," ujar Bupati Muhammad Wardan.
Selanjutnya, untuk tetap menjaga stabilitas harga kelapa l, pemkab Inhil juga menetapkan Sistem Resi Gudang (SRG) dan telah di SK kan oleh Kementerian Perdagangan pada 2016 lalu.
Selain menjaga stabilitas harga, Sistem Resi Gudang juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memaksimalkan potensi kelapa, karena sejumlah jenis produk yang berasal dari turunan kelapa telah ditemukan. Selain itu, banyak dampak positif yang dapat diperoleh jika menerapkan Sistem Resi Gudang bahkan tidak hanya untuk petani melainkan terhadap para pengusaha.
"Saat ini kita terus menggesa agar penerapan SRG itu dapat segera berjalan. Segala persiapan terus kita lakukan, termasuk peraturan-peraturan teknis pelaksanaannya. Semoga dengan ini kesejahteraan masyarakat Inhil terus meningkat," ucapnya. (ADV)
Oleh: Adriah Akil
Berita Lainnya
Apresiasi Jogja Bertanjak, Sri Sultan Hamengkubuwono X : Riau selalu di hati
13 March 2023 10:34 WIB
Gubri apresiasi diluncurkannya uang rupiah baru
18 August 2022 13:27 WIB
Wamendes PDTT apresiasi komitmen Gubri bangun desa
28 July 2022 19:46 WIB
Patuh sampaikan LHKPN, KPK apresiasi Gubri Syamsuar
21 June 2022 16:45 WIB
Silaturahmi bersama Gubri, DPP PKS TABASRiau apresiasi konversi BRKjadi syariah
07 June 2022 21:48 WIB
Ekonomi tumbuh 3,36 persen, mahasiswa apresiasi kinerja Syamsuar-Edy namun tetap kritis
21 March 2022 16:46 WIB
Menpora apresiasi komitmen Gubri jadikan Riau sebagai pusat dayung
09 February 2022 7:43 WIB
Gubernur apresiasi investasi pemda dan swasta di Riau
02 November 2021 18:34 WIB