Guru Di Riau Kekurangan Jam Mengajar

id guru di, riau kekurangan, jam mengajar

Pekanbaru, 30/4 (ANTARA) - Para guru di Riau masih mengalami kurang jam mengajar akibat terjadi penumpukan tenaga pengajar yang hanya terpusat pada sekolah-sekolah yang berada di ibu kota provinsi dan kabupaten/kota. "Sebagaian besar guru di Riau kekurangan jam mengajar, sehingga berpengaruh pada sertifikasi guru," ujar Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Riau, Zainal Arifin kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat.

Menurutnya, kondisi itu terjadi karena para tenaga pengajar itu enggan menjadi tenaga pendidik di daerah pelosok karena buruknya infrastruktur seperti jalan dan minimnya berbagai fasilitas pendukung dibandingkan dengan daerah perkotaan.

Otonomi daerah yang mulai diberlakukan sejak 10 tahun terakhir juga telah memiliki dampak tersendiri bagi dunia pendidikan di Riau karena telah terjadi faktor yang sistematis di dinas pendidikan yang memuluskan keengganan para oknum guru itu.

Dari pemetaan yang dilakukan LPMP Riau, perbandingan antara guru yang berada di kota dan tingkat provinsi sekitar 60 persen, sedangkan guru yang berada di desa dan wilayah pelosok sekitar 40 persen dari total 96.000 guru yang ada di Riau.

"Kehadiran para guru sangat ditunggu di daerah pelosok, namun itu menjadi dilema bagi guru karena mereka belum memiliki semangat otonomi dalam memanjukan suatu daerah sehingga terjadi peningkatan pemerataan kualitas pendidikan di Riau," ujarnya.

Kepala Seksi Program dan Sistem Informasi LPMP Riau, Eriswan, menambahkan, dengan kondisi itu menyebabkan baru sekitar sekitar 10 persen lebih atau sebanyak 6.933 orang dari 69.000 guru di Riau yang menjalani program sertifikasi dalam dua tahun terakhir.

Masing-masing tahun 2008 sebanyak 3.372 guru dan tahun 2009 sebanyak 3.561 guru. "Sebagian besar guru di Riau tidak bisa mengikuti sertifikasi karena persyaratan minimal 24 jam mengajar dalam sepekan tidak bisa dipenuhi," jelasnya.

Dinas Pendidikan Riau berjanji segera melakukan pemerataan guru di Riau untuk mengantisipasi ketimpangan kualitas anak didik di provinsi karena terbatasnya tenaga pengajar terutama pada sekolah-sekolah di desa.

"Secepatnya pemerataan guru kita lakukan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Nasional Riau, Irwan Effendi.