Masyarakat Dumai Diminta Tingkatkan Pengawasan Anak Di Luar Rumah

id masyarakat dumai, diminta tingkatkan, pengawasan anak, di luar rumah

Masyarakat Dumai Diminta Tingkatkan Pengawasan Anak Di Luar Rumah

Dumai, Riau (Antarariau.com) - Dinas Pendidikan Kebudayaan Kota Dumai Provinsi Riau mendorong peran orangtua dan keluarga untuk penguatan pendidikan dan tumbuh kembang anak di rumah atau diluar sistem belajar efektif pada jam sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Dumai Syaari mengatakan, remaja tawuran dan balap liar kerap terjadi saat ini tidak terlepas dari lemahnya pengawasan orang tua kepada anak karena membiarkan mereka diluar rumah pada malam hari.

"Beberapa kali kejadian tawuran remaja di dumai sudah diantisipasi dengan mengajak orangtua agar anak lebih diperhatikan pergaulan di lingkungan rumah," kata Syaari, Rabu.

Dukungan orang tua dan keluarga tidak bisa dipandang sebelah mata, karena anak lebih banyak waktu di rumah, sedangkan belajar di sekolah efektif sekitar enam hingga delapan jam tiap hari.

Sejumlah kasus kenakalan remaja terjadi sebagian besar melibatkan anak pelajar dan putus sekolah, sehingga diharap peran keluarga memberikan pembinaan agar bisa menekan aksi tawuran tersebut.

Selain tawuran, kenakalan remaja lainnya yang sering ditemukan adalah anak mengisap lem dan bahkan aksi ini sudah melibatkan anak duduk di bangku sekolah dasar yang tentunya dapat merusak kesehatan.

Antisipasi dini perlu dilakukan semua pihak agar anak pelajar dan putus sekolah tidak terjerumus dalam pergaulan salah dan menyimpang, demi terwujudnya harapan keluarga dan kualitas moral generasi muda.

"Sedangkan untuk penguatan pendidikan di sekolah terutama agama, tiap mata pelajaran terdapat materi rohani supaya anak mendapat cukup bekal ilmu pengetahuan keagamaan selain pelajaran umum," sebutnya.

Sejumlah sekolah di Dumai, lanjutnya, juga menggelar rohani Islam diluar jam belajar formal untuk pembinaan dan menambah ilmu keagamaan, tapi tetap dipantau agar tidak ada ajaran menyimpang.

Kegiatan rohis ini hanya diizinkan boleh diadakan di area lingkungan sekolah dan tenaga pengajar sebelumnya sudah dibekali dengan materi pengajaran, sehingga sejauh ini terpantau aman dan tidak ada temuan atau pelanggaran.

"Rohis ini lebih banyak digelar sekolah menengah pertama dan dibimbing langsung guru mata pelajaran agama, dan tidak semua siswa ikut karena dilakukan diluar jam sekolah," terangnya.

Mengatasi aksi tawuran dan kenakalan remaja ini, selain dinas pendidikan, kepolisian di Dumai juga aktif mengantisipasi dengan menggelar sosialisasi ke sekolah maupun orangtua murid dan patroli rutin di jalan umum.

Sebelumnya, Kapolres Dumai AKBP Donal Happy Ginting mengaku sudah mengantisipasi aksi balap liar, tawuran kenakalan remaja dengan mengerahkan petugas patroli rutin ke lapangan.

Gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat berpotensi terjadi karena anak secara berkelompok membuat kegiatan hingga larut malam tanpa ada pengawasan.

Patroli rutin di lapangan sejauh ini banyak berhasil membubarkan kelompok remaja atau menggagalkan potensi gangguan kamtibmas, dan polisi tetap mencegah dengan dukungan semua pihak.

"Kita imbau orangtua agar mengawasi anak dan jangan dibiarkan keluar sampai larut malam, pemerintah juga diharap perlu memikirkan kegiatan positif untuk anak," kata kapolres.