Pekanbaru, 30/4 (ANTARA) - Mandala Airlines mengklaim telah menjadi maskapai pertama di Indonesia yang berhasil melakukan pengurangan emisi sebesar lima persen selama periode awal tahun 2008 hingga akhir tahun 20009.
"Setelah sukses mengurangi lima persen emisi ini, maka kami kembali menargetkan pengurangan 'carbon footprint' sebesar satu persen per tahun selama lima periode 2010 hingga 2015," ujar Head of Corporate Communication Mandala, Trisia Megawati, kepada ANTARA Biro Riau, Jumat.
Menurutnya, pengurangan emisi itu dilakukan melalui beberapa program yang sudah berjalan diantaranya peremajaan armada pesawat yang lebih baru dan hemat bahan bakar.
Pihaknya juga secara ketat menerapkan standar operasional Airbus terkait prosedur penerbangan yang efisien dengan melakukan perencanaan rute penerbangan yang dapat membantu pengurangan penggunaan bahan bakar.
Dalam setiap kegiatan operasional pesawat, Mandala memastikan seluruh aspek yang terlibat telah dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sehingga program pengurangan emisi dan program "Fly Carbon Free" bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
Melalui program pengurangan emisi karbon atau carbon offset kepada penumpang melalui peluncuran program "Fly Carbon Free" yang telah diperkenalkan ke publik pada Rabu, (28/4) lalu maka diharapkan para konsumen Mandala bisa berperan dalam program penghijauan dan pengurangan emisi itu.
Sebelumnya, Presiden Direktur Mandala Airlines, Diono Nurjadin, menyatakan, komitmen "Fly Carbon Free" merupakan bagian dari strategi ramah lingkungan yang lebih luas melibatkan penumpang untuk menghilangkan "carbon footprint" yang telah dikeluarkan.
Para konsumen Mandala bisa berkontribusi dalam program kelestarian lingkungan yang berkelanjutan yang akan dikembangkan dan dana yang terkumpul akan dikelola melalui kemitraan dengan Green Radio dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango melalui program ADOPSI POHON.
"Fly Carbon Free" merupakan bagian dari komitmen Mandala bagi kelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan dirancang untuk mendukung program "green aviation" dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang menyerukan pengurangan emisi CO2 sebesar 50 persen pada tahun 2050.
Berita Lainnya
Indonesia dapat 103,78 juta dolar AS karena telah berhasil kurangi emisi gas rumah kaca
27 August 2020 16:45 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB