Lindungi Perempuan, China Pasarkan Korek Api Anti Cabul

id lindungi perempuan, china pasarkan, korek api, anti cabul

Lindungi Perempuan, China Pasarkan Korek Api Anti Cabul

Jakarta (Antarariau.com) - Pemantik yang dapat mengeluarkan arus api yang panjangnya setengah meter dipasarkan di China untuk membantu perempuan menangkis hal-hal yang tidak diinginkan.

Alat tersebut dilabeli "senjata anti-cabul yang harus dimiliki" di situs belanja yang dapat disimpan dalam tas.

Alat tersebut berbentuk seperti korek api, ada yang memancarkan api kecil, ada yang memancarkan api dengan panjang 50cm dengan suhu hingga 1.800 derajat celcius.

Korek api tersebut dijual sekitar Rp174 ribu sampai Rp521 ribu di situs e-commerce. Salah satu vendor bahkan menyebut bahwa alat tersebut dapat melukai penyerang.

Vendor lain mengatakan kepada The Beijing Youth Daily bahwa alat tersebut "dapat meninggalkan bekas luka permanen, namun merupakan alat yang legal dan tidak mematikan. Bukan senjata."

Polisi China telah memperingkatkan bahwa perangkat tersebut melanggar hukum, namun dilansir dari Telegraph, perangkat tersebut masih dijual secara online di China hingga Selasa (18/7).

"Nyala api dan suhu super tinggi cukup untuk menakut-nakuti orang jahat," kata salah satu situs, yang menambahkan bahwa nyala api bisa bertahan selama 30 menit. "Pada saat penting itu, Anda juga bisa menjadi anti-teror SWAT."

Tidak jelas kapan perangkat tersebut pertama kali dijual di China. Meski demikian The Beijing Youth Daily mengatakan bahwa perangkat tersebut menjadi "sangat populer" ketika kekhawatiran mengenai pelecehan seksual meningkat pada awal musim panas, dengan beberapa toko menjual hingga 300 unit per bulan.

Polisi mengatakan bahwa alat tersebut "secara teknis ilegal" untuk dikirim melalui layanan pos.

Ada kekhawatiran bahwa korek api tersebut bisa menjadi perangkat berbahaya terbaru yang menjadi populer di China.

Kekhawatiran juga meningkat bahwa perangkat tersebut dapat menyebabkan luka pada orang yang membawa, karena dapat secara tidak sengaja dinyalakan saat berada dalam tas, demikian Telegraph.