Siak (Antarariau.com) - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak menyebutkan Rumah Tangga Pembudidaya atau kelompok budidaya ikan di wilayah itu berjumlah 2.712 kepala keluarga, namun mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Untuk Kabupaten Siak jumlah rumah tangga budidaya terisa sebanyak 2.712 KK sedangkan rumah tangga perikanan nelayan sebanyak 867 orang," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak, Susilawati, sewaktu panen ikan patin di kolam kelompok Tuah Agung, Minggu.
Jumlah RTP atau Kelompok Pembudidaya Ikan setiap tahunnya mengalami penurunan, pada 2014 ada sebanyak 2.947 KK, lalu menurun menjadi 2.800 KK pada tahun berikutnya, dan tersisa 2.712 pada 2017 ini.
"RTP Siak setiap tahunnya memang menurun, namun hal tersebut tidak mempengaruhi jumlah produksi ikan kita setiap tahunnya, malah tetap menunjukkan angka peningkatan," katanya lagi.
Katanya, salah satu RTP Siak yang bernamakan Kelompok Budidaya Tuah Agung sudah mendapat pengakuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan memperoleh sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) melalui Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, pada 31 Desember 2015 dengan predikat baik, melalui penilaian dari Dinas Perikanan propinsi Riau.
Dia menambahkan, pada tahun 2016 yang lalu Kabupaten Siak juga telah memperoleh sertifikat yang sama sebanyak 13 pembudidaya. Dengan memiliki sertifikat tersebut pihak petani akan dimudahkan dalam akses untuk memperoleh pakan ikan.
"Potensi usaha budidaya ikan patin masih terbuka lebar untuk dikembangkan, bagi siapapun yang ingin terjun ke bidang usaha perikanan ini. Usaha ini bisa dijadikan mata pencaharian yang serius maupun untuk usaha sampingan yang potensial," katanya menjelaskan.
Pada kesempatan yang sama Wakil Bupati Siak Alfedri menyatakan, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produksi ikan, melalui budidaya dan hasil tangkapan di sungai Siak (Selat Dalam Kecamatan Sungai Apit).
Produksi ikan budidaya tersebut mencapai 1.850 ton per tahun, sedangkan ikan hasil tangkap mencapai 2.850 ton/tahun, dengan totalnya lebih kurang 4.700 ton pertahunnya.
"Pemerintah terus mendorong untuk peningkatan produksi ikan dalam rangka swasembada pangan selain padi, jagung, daging sapi dan lain-lain. Selain itu, sejak enam tahun yang lalu, kami juga telah mengajak para nelayan untuk beralih menjadi pembudidaya ikan," terangnya.
Selain itu, pihaknya melalui dinas terkait telah mengucurkan bantuan berupa bibit ikan pada kelompok budidaya ikan (Pokdakan) keseluruh kecamatan. Semua kecamatan di kabupaten Siak sudah mulai menjalankan program budidaya ikan yang sejalan dengan program pemerintah pusat.
Berita Lainnya
Halal bi halal dengan masyarakat Siak di Pekanbaru, ini permohonan bupati
21 April 2024 10:14 WIB
PT NPM tetap garap lahan, warga Olak kembali datangi Kantor Bupati Siak
18 April 2024 19:29 WIB
Kunjungi Rutan Siak, Kadivpas Kanwil Kemenkumham Riau lakukan hal ini
09 April 2024 19:35 WIB
Protes lahan tetap ditanami akasia, warga Olak hadang perusahaan
08 April 2024 19:11 WIB
IZI Riau bagikan 100 paket sembako di Kecamatan Tambang Siak Hulu Kampar
08 April 2024 17:23 WIB
KONI Siak cairkan bonus Rp300 juta kepada 109 atlet dan 24 pelatih
06 April 2024 9:46 WIB
Polres Siak hancurkan narkoba, knalpot, dan ratusan botol miras
05 April 2024 21:08 WIB
Pemkab Siak minta hentikan penanaman akasia pada lahan bermasalah
03 April 2024 12:59 WIB