Manila (Antarariau.com) - Militan ekstremis di Filipina memenggal tujuh penebang kayu yang mereka culik pekan lalu di benteng kawasan selatan, menurut keterangan polisi setempat.
Jasad para penebang kayu ditemukan pada Minggu di sebuah desa pegunungan di pulau Basilan, kata kepala kepolisian John Cundo, dan menyebut pembunuhan itu dilakukan faksi Abu Sayyaf yang berbasis di area itu.
Kelompok pemimpin senior Abu Sayyaf, Furuji Indama, menculik dan membunuh para penebang yang diduga berhubungan dengan sengketa bisnis, menurut Cundo.
"Ini adalah tindakan balas dendam oleh Indama yang mungkin menyalahkan hancurnya perkebunan karet miliknya kepada para penebang tersebut. Para penculik ini tidak meminta uang tebusan, namun langsung memenggal para penebang," katanya.
Abu Sayyaf adalah jaringan militan yang dibentuk pada 1990-an dengan dana awal dari jaringan Al Qaeda yang dipimpin Osama Bin Laden.
Satu faksi yang berbasis di Basilan telah berjanji setia kepada kelompok ISIS, dengan anggota yang telah menduduki sebagian wilayah Marawi, kota Islam terpenting di negara tersebut, sejak Mei.
Presiden Rodrigo Duterte telah memberlakukan darurat militer di sepertiga bagian selatan Filipina, termasuk Basilan, untuk mengatasi ancaman militan tersebut, demikian seperti dilansir dari Kantor Berita AFP.
Berita Lainnya
Gunung Bulusan di Filipina muntahkan abu-awan panas, ratusan warga dievakuasi
07 June 2022 16:36 WIB
Lima warga Filipina diamankan Imigrasi Siak usai masuk ilegal lewat pelabuhan tikus
17 March 2022 15:00 WIB
Mayat di pantai Desa Muntai Bengkalis ternyata warga Filipina
04 February 2021 19:44 WIB
Pelaku bom bunuh diri di Filipina diindikasi sebagai warga lokal
30 August 2020 11:34 WIB
Semua warga asing dilarang masuk Filipina
20 March 2020 6:56 WIB
Filipina hentikan sementara "visa on arrival" bagi warga negara China
28 January 2020 12:01 WIB
Kuliner Indonesia Diserbu Warga Filipina
01 August 2016 8:20 WIB
4.000 Warga Filipina Tetap Di Libya, Kendati Terancam Bahaya
06 March 2015 6:59 WIB