Pemkab Inhil Bertekad Kembali Menjadi Lumbung Beras Riau

id pemkab inhil, bertekad kembali, menjadi lumbung, beras riau

Pemkab Inhil Bertekad Kembali Menjadi Lumbung Beras Riau

Tembilahan (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Riau dibawah kepemimpinan Bupati Muhammad Wardan bertekad mengembalikan daerah itu sebagai lumbung beras Provinsi Riau.

"Dahulu, kita terkenal dengan beras Pulau Kijang, sehingga disebut sebagai lumbung beras di Provinsi Riau. kejayaan inilah yang harus dikembalikan," ungkap Bupati Wardan, saat menghadiri panen raya padi di Kecamatan Keritang, belum lama ini.

Selain itu, kata dia, Inhil juga dikenal sebagai penghasil benih padi lokal yang terkenal, seperti Lentik Bemban, Karang Duku dan Bujang Berinai.

"Namun saat ini, benih padi lokal ini sulit didapatkan, maka harus dipertahankan dan dikembangkan kembali, karen peluang dan potensi sektor pertanian pangan ini yang masih dapat dikembangkan dan didayagunakan untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus pengembangan perekonomian daerah," katanya.

Dalam bidang pertanian khususnya komoditas tanaman pangan, Kabupaten Indragiri Hilir merupakan kawasan Pengembangan padi secara nasional. Upaya pengembangan komoditas unggulan tentunya akan menjadi perhatian serius bagi kita bersama sehingga dapat membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

Kabupaten Indragiri Hilir dalam rangka meningkatkan ketersediaan pangan telah melakukan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai (Upsus Pajale) sejak tahun 2015, keberhasilan program tersebut patut kita syukuri bersama, mengingat dengan kerjasama yang baik antara semua stakeholder sehingga produksi padi dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun. Upaya tersebut, sejalan dengan program Pemerintah Pusat.

Untuk mencapai tujuan tersebu tidaklah mudah, kita masih menghadapi beberapa kendala, antara lain produktivitas lahan yang belum optimal akibat penerapan teknologi yang belum maksimal, penggunaan benih bermutu varietas unggul masih rendah, tingkat kehilangan hasil masih tinggi akibat penanganan pasca panen yang tidak tepat. Serta dukungan sarana dan prasarana yang belum memadai.

"Untuk mengatasi kendala dalam penyediaan sarana produksi dan pemasaran hasil, pemerintah mengharapkan adanya jalinan kerjasama antara petani dengan pihak swasta yang saling menguntungkan secara berkelanjutan sehingga petani memperoleh kepastian dalam berusaha tani dan pemasaran hasil," tuturnya. (ADV)