PBB, New York, (Antarariau.com) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (9/8) menyampaikan "keprihatinan yang mendalam" sehubungan dengan ketegangan di Semenanjung Korea.
Guterres juga merasa "sangat terganggug dengan meningkatnya retorika konfrontasi" oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) dan Amerika Serikat.
"Sekretaris Jenderal tetap sangat prihatin dengan ketegangan di Semenanjung Korea dan terganggu oleh meningkatnya ucapan yang bersifat konfrontasi," kata Juru Bicaranya, Stephane Dujarric, kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Washington dan Pyongyang saling melontarkan kata-kata panas.
Mula-mula, DPRK mengancam akan melancarkan serangan rudal ke daratan AS, sehingga Presiden Donald Trump menanggapi, "Korea Utara sebaiknya tidak mengeluarkan ancaman lagi kepada Amerika Serikat. Mereka akan dihadapi dengan tembakan dan kemarahan yang tak pernah disaksikan dunia."
DPRK kemudian mengancam akan melancarkan serangan tanpa provokasi terhadap pangkalan militer AS di Guam, Pasifik.
Pernyataan Trump, yang dikeluarkan selama libur kerja di salah satu lapangan golfnya di Negara Bagian New Jersey, AS, mengundang reaksi negatif baik di Amerika Serikat maupun di tempat lain, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Para pengeritik Trump mengatakan tanggapan panas tersebut malah meningkatkan ketegangan, dan bukan mendinginkannya.
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, saat membela pernyataan Trump, mengatakan ia tidak melihat petunjuk bahwa tingkat ancaman dari Korea Utara telah berubah. Ia menambahkan rakyat Amerika mesti "bisa tidur nyenyak pada malam hari".
Juru Bicara Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal PBB tersebut menyambut baik komitmen Dewan Keamanan pada Sabtu bagi "penyelesaian damai, diplomatik dan politik" bagi krisis di Semenanjung Korea.
Juru bicara itu mengatakan Guterres menggaris-bawahi "kepentingan yang telah ditempatkan Dewan Keamanan pada upaya untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea dan di luar wilayah tersebut".
"Sekretaris Jenderal menyambut baik semua gagasan yang akan membantu menurunkan ketegangan dan menghasilkan kembali ke diplomasi," kata Dujarric.
Berita Lainnya
Sekjen PBB Antonio Guterres serukan diakhirinya siklus pembalasan di Timur Tengah
20 April 2024 13:27 WIB
Sekjen PWI bantah terlibat dugaan penyelewengan dana
07 April 2024 5:53 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres serukan diakhirinya krisis Ukraina
24 February 2024 13:03 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres serukan gencatan senjata hindari tragedi besar di Gaza
09 February 2024 16:25 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres khawatirkan meluasnya serangan militer Israel ke Rafah
03 February 2024 10:47 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres akan temui para donatur utama UNRWA
30 January 2024 11:23 WIB
Konflik Gaza lewati 100 hari, Sekjen PBB Antonio Guterres serukan lagi jeda kemanusiaan
16 January 2024 13:10 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres tidak ingin Lebanon menjadi seperti Gaza
16 January 2024 10:26 WIB