Batal Berangkat Ke Tanah Suci, Seorang CJH Meninggal Di Pekanbaru

id batal berangkat, ke tanah, suci seorang, cjh meninggal, di pekanbaru

Batal Berangkat Ke Tanah Suci, Seorang CJH Meninggal Di Pekanbaru

Pekanbaru (Antarariau.com) - Seorang jemaah calon haji bernama Suhaiba Jakut Miayub Binti Miayub, beralamat di Dusun I Pulau Birandang RT 001/RW 001, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, meninggal dunia di salah satu RS di Pekanbaru.

"Almarhum meninggal yang semalam tergabung dalam regu 32, rombongan 8, kloter 18 embarkasi Batam, dengan nomor porsi 400063432, paspor B6627850 dan batal berangkat menunaikan ibadah haji yang dijadwalkan 15 Agustus 2017," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, Drs H Alfian MAg, dalam keterangannya, Kamis.

Menurut Alfian, almarhum batal berangkat karena Allah SWT berkehendak lain, dan atas nama Kepala Kantor Kementerian Agama Kampar turut berduka cita atas wafatnya Ibunda Suhaida ini. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci penyebab kematian almarhumah.

"Kemudian kepada keluarga yang ditinggal, untuk tidak larut dalam kesedihan. Tabah dan bersabarlah dalam menghadapi ujian ini. Ingatlah rencana Allah lebih indah dari apa yang kita bayangkan," katanya.

Untuk itu, ia mengajak agar masyarakat mengirimkan doa yang terbaik untuk almarhumah ini. "Karena ketika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan doa anak yang sholeh," ujarnya.

Nyonya Suhaiba Jakut Miayub Binti Miayub merupakan bagian dari 5.048 JCH yang akan diberangkatkan berasal dari kloter 3,4,5,6,7,8,9 dan 10 untuk gelombang pertama dan gelombang ke dua sebanyak empat kloter lagi yakni kloter 16, 17, 18 dan 26.

Total JCH Riau berdasarkan data terakhir sebanyak 5.048 JCH atau berkurang sebanyak 16 orang dari sebelumnya 5.064 orang. Belasan orang lainnya tidak jadi berangkat dan meninggal.

Sedangkan pada setiap kloter akan didampingi oleh lima petugas haji terdiri atas seorang ketua, seorang pendamping ibadah, seorang dokter umum dan dua perawat.

Sementara itu para JCH yang siap diberangkatkan itu didominasi oleh warga yang menjalani daftar tunggu sejak tahun 2010.