Tancapkan Kekuatan Telekomunikasi, Pemko Pekanbaru Ciptakan Smart City Madani

id tancapkan kekuatan, telekomunikasi pemko, pekanbaru ciptakan, smart city madani

Tancapkan Kekuatan Telekomunikasi, Pemko Pekanbaru Ciptakan Smart City Madani

Pekanbaru (Antararau.com) - Alia (13) tahun warga Jalan Durian Pekanbaru asik mengutak - atik handphonnya tiap lima belas menit untuk masuk ke situs pekanbaru.demo.siap-ppdb.com yang disediakan pemerintah setempat guna melihat apakah ia lulus atau tidak pada salah satu SMPN favoritnya di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam jaringan (daring) atau online berlangsung 5-7 Juli 2017. Didampingi ibunya Alia memantau informasi kelulusan dirinya lewat android dari rumah. "Situs PPDB bisa dibuka lewat handphone. Ini memudahkan kami tidak bolak-balik ke sekolah, tinggal tunggu saja pengumumannya," ujar dia.

Alia sendiri menggunakan kartu 4G Telkomsel pada handphonenya dan hal ini sangat membantu karena bisa cepat dan lancar saat browsing ke situs resmi Disdik yang pastilah dibuka ribuan siswa lainnya disaat bersamaan. "Tidak lelet," tegasnya.

Alia merupakan bagian dari contoh warga Kota Pekanbaru yang mulai berperilaku pintar dengan menerapkan teknologi bagi kemudahan dirinya mendapat pelayanan. Tidak perlu repot-repot bolak- balik ke sekolah tujuan dia mendaftar untuk memenuhi semua persyaratan murid. Cukup dilengkapi dari rumah setelah ada kepastian lulus tinggal registrasi langsung ke SMPN dimaksud. Jutaan siswa serupa juga melakukan hal yang sama saat penerimaan siswa baru dimana untuk Pekanbaru Disdik sudah memberlakukan PPDB bagi SMP dan SMA sederajat secara online. Sementara untuk universitas sistem ini bahkan sudah berlangsung puluhan tahun lalu.

Itu sepintas kondisi Kota Pekanbaru yang sepertinya sudah tidak sabar lagi ingin menjadi seperti kota-kota lainnya di Indonesia yang sudah sukses dalam menerapkan Smart City bagi layanan public maupun bagi kebutuhan masyarakatnya. Namun dalam penerapan Smart City, khusus untuk wilayah Pekanbaru memiliki sedikit perbedaan dari sisi layanan dan nama, dimana kota Lancang Kuning tersebut menambahkan kalimat Madani yang mencerminkan jati diri Pekanbaru sebagai kota yang berisikan masyarakat agamis dan berperadaban, berkualitas dan berkemajuan. Dengan penamaan Madani ini, menurut Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT ingin memperjelas visi dari pembangunan Kota Pekanbaru yang fokus pada pengembangan di sektor kualitas SDM, antara lain melalui bidang keagamaan dan pendidikan, sehingga menghasilkan nama Smart City Madani. Wilayah Pekanbaru merupakan wilayah yang didiami berbagai suku bangsa berbudaya melayu moderen dan beradap.

Hadirnya visi misi Kota Pekanbaru 5 tahun terahir menjadi Smart City Madani bukanlah semudah membalikkan telapak tangan, peran serta pemerintah dan dukungan masyarakat, serta berbagai kalangan usaha swasta cukup besar pengaruhnya khususnya di sekot ekonomi, pariwisata dan sektor telekomonunikasi yang akan jadi alat ukur kemajuan perkotaan. Dan khusus untuk sarana Telekomunikasi adalah Telkomsel sebuah perusahaan anak negeri terbesar dengan kapasitas dan jaringan tercanggih sejak awal sudah komit mengejar ketertinggalan komunikasi di tengah masyarakat Pekanbaru.

Kehadiran Telkomsel yang diyakini mampu sebagai sarana mengejar ketertinggalan kota Pekanbaru dalam hal Tehnologi baik dibandingkan kota besar lainnya di Indonesia, maupun dari Negara lain yang sudah duluan mencanangkannya. Aneka inovasi dan kecanggihan peralatan di tanamkan dan ditancapkan serta dikembangkan pada Kota Pekanbaru untuk memberikan pelayanan terbaik dalam pertelekomunikasian. Merangkak dari layanan sederhana pada awalnya ibukota Provinsi Riau itu dewasa bersama Telkomsel hingga puluhan tahun sudah berlalu kini Pekanbaru semakin harum dan indah serta molek menarik semua investor karena memiliki kecanggihan layanan Data dengan fasilitas 4G

Jembatan yang dibangun setapak demi setapak untuk mempersatukan titik dan wilayah yang terintegrasi hingga jadi satu kesatuan jaringan terkoneksi dan cepat tanpa batas dirintis oleh Telkomsel. Tidak dapat dipungkiri, suka atau tidak suka, Telkomsel telah membuka khasanah tehnologi digital maupun analog khususnya di bidang IT. Walaupun peran ini juga dilakukan provider lain, tetapi sifatnya sangat terbatas baik jangkauan, kualitas maupun kuantitas. Hadirnya Telkomsel memberi fokus tersendiri bagi layanan Telekomunikasi digital yang diterima oleh masyarakat kota Pekanbaru pada umumnya.

Tetap menjadi terdepan dalam inovasi dan kecepatan Telkomsel selalu berupaya memuaskan pelayanan masyarakat kota yang plural dan semakin safety dan stile serta super sibuk. Ditangan Telkomsel masyarakatpun diajarkan memahami teknologi dan penggunaan alat telekomunikasi yang canggih seiring kemajuan peralatan telepon. Bukan hanya sebagai sarana komunikasi virtual tetapi juga sebagai sarana berbagai transaksi baik bisnis maupun sifatnya pribadi. Bahkan Jasa Perbankan maupun jasa keuangan lainnya dominan menggunakan fasilitas Telkomsel seperti TCash, serta berbabagi layanan digital lainnya dengan berbagai aplikasi sosial media yang terus mendukung dan memperkuat kokohnya layanan telekomunikasi yang digunakan masyarakat pada umumnya seperti WhatssAp, line, Facebook dan masih banyak lagi fasilitas lainnya.

Kini pribadi lepas pribad, rumah tangga, RT/RW hingga jenjang pemerintahan lebih tinggi semua tanpa sadar sudah menyatu dengan alat telekomunikasi. Tiada urusan yang terlewatkan tanpa memanfaatkan alat telekomunikasi. Dari yang sekedar tegur sapa lewat sms dan WA, hingga kebijakan untuk membuat keputusan dengan telekonfrens dilakukan dan diadakan karena telekomunikasi.

Disadari atau tidak, kehadiran Telkomsel secara tidak langsung sudah ikut berperan menciptakan tali silaturahmi keluarga maupun keutuhan keluarga dengan kerabat. Nyaris setiap pribadi tidak melewatkan waktu sedetikpun berkomunikasi dengan anak,suami, saudara, kerabat, rekan kerja,rekan bisnis, paguyuban bahkan sekedar teman biasa.

Masih banyak bahkan jutaan orang diluar sana, pedagang, pengusaha, pemerintah, swasta, bahkan ibu rumah tangga dan sebagainya tiap saat menggantungkan hidup kepada teknologi telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan hidup khususnya fasilitas Telkomsel. Secara sadar atau tidak masyarakat sudah ketergantungan dengan teknologi telekomunikasi, makanya ada istilah lebih baik dompet tinggal ketimbang handphone.

Sekilas kembali pada masa puluhan tahun silam sebelum hadirnya Telkomsel, rasanya dunia ini terasa jauh dan tidak terjangkau sama sekali, mengingat pada masa itu sarana komunikasi hanya telpon kabel atau telpon rumah yang jumlahnya sangat terbatas digunakan rumah tangga maupun dunia usaha dan pemerintahan. Kalaupun saat itu ada sarana Faximile dan Telegram sifatnya sangat terbatas sehingga sangat menyulitkan komunikasi dua arah.

Tetapi saat ini setelah kehadiran berbagai sarana Telkomunikasi yang dipelopori oleh Telkomsel tidak salah jika para ahli mencanangkan bahwa dunia ini luasnya hanya sebesar jari kelingking. Mengapa?.... Dengan fasilitas Telkomsel, kita dapat mengetahui apa yang terjadi di Negara lain hanya dengan menekan tuts Ponsel. Sekali tekan akan terpampang berbagai informasi dan kejadian baik di Indonesia bahkan di Negara lain. Hanya sekali tekan tuts ponsel kita bisa komunikasi dengan saudara,teman maupun rekan bisnis yang jaraknya ratusan bahkan ribuan kilometer. Kini Telkomsel benar-benar membuat dunia ini semakin sempit dan semakin terbuka lebar informasi.

Tidak salah jika Walikota Pekanbaru Firdaus mengatakan bahwa saat ini pola dan budaya masyarakat Pekanbaru telah berubah total dalam hal berkominukasi. Anak balita hiingga usia tua, kini tidak bisa lekang dan lepas dari alat komunikasi.

"Sistem komunikasi layanan masyarakat saat ini sudah menjadi salah satu gaya hidup kota yang smart city namun tetap harus madani," kata Walikota Pekanbaru Firdaus.

Bahkan Walikota Pekanbaru Firdaus pada tahun 2012 lalu saat periode pertama kepemimpinannya sudah mendeklamasikan kota Pekanbaru akan menjadi "Smart City" Pria kelahiran 2 Mei 1960 itu pun langsung merancang program Smart City Kedepan, seperti dilakukan oleh kota kota besar yang sudah Go Digital dan kota lainnya di Indonesia. Sudah memasukkan Smart City jadi visi misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pekanbaru tahun 2012 hingga 2017.

Kota Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia. Kota ini merupakan salah satu sentra ekonomi terbesar di bagian timur Pulau Sumatera dan termasuk sebagai kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang tinggi.

Saat ini Kota Pekanbaru sedang berkembang pesat menjadi kota dagang yang multi-etnik, keberagaman ini telah menjadi modal sosial dalam mencapai kepentingan bersama untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakatnya. Dengan jumlah penduduk hampir 1,1 juta, perkembangan kota ini sudah sepantasnya menjadi Smart City.

Menurut Firdaus, untuk menjadikan kota Pekanbaru sebagai Smart City, ada enam indikator yang harus terpenuhi, yakni Smart Government, Smart Society, Smart Living, Smart Economy, Smart Environment, dan Smart Mobility. Pemko Pekanbaru akan membangun masyarakatnya pintar, pemerintahan yang pintar, lingkungan pintar, ekonomi pintar, hingga infrastruktur yang pintar.



Karena pengertian Smart City itu sendiri adalah sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat mengelola sumber daya yang ada dengan effisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya.

Dengan Smart City Madani, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap lokasi dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget namun tetap membawa manfaat yang penggunaannya berpegang teguh kepada moral yang positif.

Melalui gadgetnya, secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data, mereka mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain. Tentunya semua ini bisa berjalan dengan didukung oleh teknologi yang dipelopori Telkomsel. Adapun manfaat yang bisa didapat jika sebuah kota sudah menerapkan konsep Smart City proses pengelolaan data di kota bisa berkinerja lebih baik serta mampu melihat ekonomi penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup.

Selain itu sebuah kota yang sudah menerapkan system ini bisa mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara,pelabuhan, komunikasi, air, listrik dan dan pengelolaan gedung. Dengan begitu dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya serta merencanakan pencegahannya.

Harus diakui, sebuh kota yang melakukan atau mencanangkan sebagai Smart City semua layanan harus terintegritasi, sehingga memudahkan semua masyarakat menggunakan fasilitas tersebut. Oleh karena itu Pemko Pekanbaru terus berupaya untuk mengintegrasikan layanan Smart Sity yang tinggal selangkah lagi karena awalnya sudah dirintis dan dijembatan oleh Telkomsel.

Melalui jaringan dan sistem teknologi kota yang sudah berkonsep Smart City Madani dapat juga menghubungkan infrastruktur fisik, infrastuktur IT,infrastruktur social, dan bisnis infrastruktur yang lebih berbudaya untuk meningkatkan kecerdasan kota. Sehingga membuat kota lebih efisien dan layak huni. Demikian juga bagi penunjang fasilitas pendidikan, kesehatan, keselamatan umum, transportasi yang lebih cerdas penggunaan smart computing akan mampu memberikan efisien biaya dan waktu.

Untuk layanan Smart City dilevel lebih tinggi yakni integrasi Ini diperlukan kecepatan komunikasi. Semakin cepat dikoneksi, keputusan segera diambil dan masalah bisa diatasi. Keberada layanna 4G LTE jelas untuk meningkatkan kualitas informasi, cepat pemantauan. Layanan 4G LTE memberikan layanan kecepatan dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Pekanbaru sebagai kota investasi dan dunia usaha. Manfaat ini tentu bisa dirasakan jika sudah menjadi standar, pelajar, dunia bisnis.

Kebutuhan infrastruktur dasar seperti air dan listrik lewat sistem kota pintar pasokan bisa terjamin, sanitasi dan pengelolaan limbah padat, mobilitas perkotaan yang efisien dan transportasi umum, konektivitas IT yang kuat, partisipasi e-goverment dan warga, keselamatan dan keamanan warga.

Sistem 4G menyediakan solusi IP yang komprehensif di mana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan di mana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk Layanan berbasis 4G, yakni: 4G LTE merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi.

Layanan 4G LTE akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G LTE akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4 GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan seluler. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.

Makanya ketika Layanan 4G LTE Telkomsel hadir pertama kali di Pekanbaru, Walikota Pekanbaru menyambut hangat jaringan ini. Pasalnya, dengan tersedianya akses mobile broadband itu membuat kota yang dipimpinnya selangkah lebih dekat menuju Smart City.

Tiga tahun digeber, program itu pun makin matang dengan hadirnya 4G. Kehadiran Layanan 4G LTE memudahkan aktivitas di semua sektor. Tidak cuma ekonomi tapi juga pendidikan dan kesehatan. Itu yang tengah kami kembangkan untuk smart city.

Dengan kehadiran Layanan 4G LTE dari Telkomsel ini diharapkan akan lebih cepat membangun smart city, smart government, smart living, dan smart mobility. Diharpkan juga nantinya akan ada transfer ilmu pengetahuan di sisi teknis. Sekarang ini memang masih sebagai pengguna, tapi di masa depan harus bisa menguasai teknologi itu sendiri.

Sekilas merunut kebelakang, Kota ini berawal dari sebuah pasar (pekan) yang didirikan oleh para pedagang Minangkabau di tepi Sungai Siak. Pasar ini pertama kali dibuka pada tanggal 23 Juni 1784. Maknya Pemerintah menetapkan 23 Juni 1784 sebagai hari Jadi kota Pekanbaru yang diperingati setiap tahunnya. Kota Pekanbaru tumbuh pesat dengan berkembangnya industri terutama yang berkaitan dengan minyak bumi, serta pelaksanaan otonomi daerah.

Pekanbaru mempunyai satu bandar udara internasional, yaitu Bandara Udara Sultan Syarif Kasim II dan terminal bus antar kota dan antar provinsi Bandar Raya Payung Sekaki, serta dua pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelita Pantai dan Sungai Duku.

Beberapa kota di Indonesia sudah menerapkan konsep Smart City seperti DKI Jakarta, Bandung, Balikpapan, Makasar, Surabaya. Contoh kecil DKI Jakarta telah membuat portal untuk warganya http://smartcity.jakarta.go.id/. Demikian juga Bandung telah terdapat 5.000 wifi disetiap ruang publik, pelayanan publik lewat jaringan sosial media seperti twitter, setiap dinas memiliki data digital kartu parkir berbayar dan sebagainya. "Pekanbaru secara bertahap juga akan mengarah kesana seperti Bandung," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Komunikasi Persandian dan Informatika Kota Pekanbaru Firmasnsyah Eka Putra.

Saat ini bebernya beberapa pelayanan di Kota Pekanbaru sudah mulai dilakukan dengan sistem daring atau online. Misalkan kini ada sekitar18 jenis apikasi yang sudah dibuat oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mulai dari pelayanan tingkat Kecamatan, kesehatan, hingga perizinan di Pekanbaru kini sudah bisa dilakukan lewat internet dan menggunakan handphone.

Pekanbaru sendiri punya portal untuk warganya www.Pekanbaru.go.id.

Selain itu beberapa OPD yang sudah miliki layanan daring yakni Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Badan Pelayanan Terpadu, Penanaman Modal (BPTPM) punya layanan daring. Begitu juga Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian. Badan Lingkungan Hidup, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Badan Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat dan Keluarga Berencana, Badan Kepegawaian Daerah Badan Perpustakaan dan Arsip, Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Kesehatan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Pendapatan Daerah Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi, Dinas Pemuda dan Olahraga Inspektorat, Kecamatan Senapelan Kecamatan Sail, Kecamatan Sukajadi,Kecamatan Rumbai, Kecamatan Tampan, Kecamatan Tenayan Raya dan Bagian. Administrasi Pembangunan dan Data Elektronik. Sistim komunikasi ini bisa berjalan dengan adanya aplikasi yang telah dirancang dan tentunya didukung oleh tehnologi Telkomsel.

Beberapa Link yang dimiliki misalkan Perpustakaan dan Arsip Pekanbaru, bpa.pekanbaru.go.id/. Lewat layanan ini pembaca bisa meminjam buku melalui daring. Mengecek judul buku yang ada. Ada lagi e-KA data-center.pekanbaru.go.id/eka/, ada juga LPSE Kota Pekanbaru lpse.pekanbaru.go.id/ dimana layanan daring buat pelaksanaan lelang pengadaan barang dan jasa dilingkungan Pemko Pekanbaru.

Dinas Perhubungan tidak ketinggalan miliki dishub.pekanbaru.go.id/, sementara untuk data internal kepegawaian dan APBD Pemko Pekanbaru juga sudah dalam jaringan dengan adanya aplikasi Evaluasi Kinerja Anggaran (e-KA) dengan situs data-center.pekanbaru.go.id/eka17/

Sedangkan untuk Kolom Pengumuman publik Pekanbaru miliki www.pekanbaru.go.id/kolom-penguMuman. Untuk pelayanan pajak PBB bisa melalui cekpbb.pekanbaru.go.id/. Mau tahu Visi Kota silahkan gunakan www.pekanbaru.go.id/visi-kota/.

Semua itu secara bertahap sudah muncul sejak lima tahun lalu hanya masih belum dilabelkan karena taraf Smart City yang dibuat masih tahap inisiatif belum terkoneksi. Tujuannya jelas bagaimana seluruh pelayanan pemerintahan diselenggarakan secara baik dan smart dengan teknologi. Dengan memenuhi enam pilar pertama menciptakan masyarakat cerdas dengan pendidikan, kesehatan. Kalau mereka sudah cerdas maka akan menciptakan tata kelola pemerintahan dengan cerdas juga dimana terpenuhi tiga konsep pemerintahan elektronik dengan pelaksanaan pelayanan cepat lebih murah, ke dunia usaha dan pemerintah ke pemerintah sudah jalan di perijinan, penyelenggaraan pemerintah sistem pelaporan keuangan, evaluasi kinerja anggaran data base kepagawaian.

Pilar ketiga, ekonomi yang cerdas, sekarang orang berdagang lewat Wibe, Pilar selanjutnya penataan lingkungan dengan membangun RTH yang dan pengelolaan air limbah, dimanfaatkan dengan sensor secara partial. Penataan lalulintas konsep menghindari kemacetan,menciptakan konsep sistem pemantauan kesehatan terhindarnya konflik ada rekayasa sosial.

Cerdas itu ukurannya lebih cepat (lebih baik dan lebih murah). Diakui Eka bahwa pola Smart City yang kini diterapkan Pekanbaru belum terkoneksi secara utuh dalam satu kesatuan data sentral. Seperti Kebutuhan big data.

"Karena syarat Smart City pada level terintegrasi seluruh SKPD sudah terkoneksi itu membutuhkan jaringan. Pekanbaru belum punya, walau SKPD sudah ada tetapi belum terkoneksi. Oleh karena itu Pemko perlu aplikasi.

Disinilah peran teknologi komunikasi sebagai sebuah alat bantu untuk mengirim data dari semua pelayanan dan mengembalikannya kepada masyarakat. Karena data yang dikirim cukup besar maka layanan ini dibutuhkan lewat serat optik, walau tidak tertutup non kabel.

Peran teknologi telekomunikasi yang cepat juga diharapkan didalam pengiriman data dari masyarakat dan sebaliknya sehingga pemangku kebijakan bisa segera mengambil keputusan. Diera telekomunikasi saat ini layanan jaringan yang mampu mengirim data besar dan cepat hanya bisa dilakukan Telkomsel dengan 4G nya

Disi lain untuk menjadikan Pekanbaru menjadi kota pintar, Firdaus sendiri menggunakan program trilogi, yakni sensing (mencari pokok permasalahan), understanding (memahami kebutuhan warga kota), dan action (untuk implementasinya).

Untuk mencapai target tersebut saat ini Pemerintah Kota Pekanbaru menggagas untuk menerbitkan kartu pintar atau "smart card" sebagai upaya meningkatkan pelayanan masyarakat di ibu kota Provinsi Riau tersebut. Rencananya pada 17 Agustus mendatang dapat dilakukan soft launching smart card tersebut.

Secara umum, terdapat tiga fungsi utama yang disematkan dalam kartu pintar tersebut. Selain meningkatkan pelayanan masyarakat, kartu pintar itu juga dimanfaatkan untuk meningkatkan gerakan masyarakat menabung, serta pengganti transaksi tunai.

Dalam peningkatan pelayanan publik kartu tersebut nantinya dijadikan sebagai bank data pribadi pemilik. Sehingga apabila pemilik kartu hendak memeriksa kesehatan dapat langsung diketahui dari data yang tersimpan dalam kartu.Kartu tersebut juga nantinya digadang dapat mengurangi antrian saat pemilik berurusan di kantor pemerintah atau mendapatkan sarana kesehatan. Tidak ada lagi isi formulir pribadi sehingga antrian dapat dikurangi. Kemudian dari sisi kesehatan, medical record juga akan tersimpan baik.

Khusus untuk pelajar sekolah, Eka mencontohkan kartu itu dapat dijadikan sebagai sarana absensi. Dengan menempelkan kartu ke alat yang disediakan di sekolah, maka sistem secara langsung dapat mengirim pesan singkat ke orang tua siswa melalui ponsel. Artinya Kartu ini nantinya dapat dijadikan kontrol orang tua ke anaknya.

Saat ini telah ada tiga Bank nasional yang tertarik mengembangkan kartu pintar tersebut. Diantaranya adalah BTN, BNI, dan BRI. Tentunya Pemerintah Kota Pekanbaru akan mempelajari dulu untuk menentukan Bank mana yang akan bekerjasama dengan Pemko Apakah nanti satu bank saja, atau ketiganya langsung digandeng.

Meski belum menentukan Bank mana yang akan dilibatkan, Pemko optimis peluncuran perdana kartu itu dapat dilangsungkan pada 17 Agustus 2017 mendatang. Secara bertahap, kartu pintar tersebut nantinya akan dibagikan ke seluruh warga Kota Pekanbaru, baik yang sudah memiliki KTP atau belum. Targetnya dua atau tiga tahun sudah terdistribusi semuanya.

Sementara itu, menurut Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, kehadiran Layanan 4G LTE di Pekanbaru salah satunya memang untuk mendukung program Smart City dan gaya hidup digital masyarakat di kota itu. Apalagi, kata dia, di Pekanbaru penggunaan akses datanya tercatat melonjak 119% pada kuartal ketiga 2015 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Itu sebabnya, Telkomsel pun tak ragu membangun 35 eNode B untuk tahap awal.

Jumlah base station 4G itu pun dipastikan akan terus bertambah seiring meningkatnya jumlah pengguna dan kenaikan trafik data. Sejauh ini, layanan 4G LTE di kota itu disebutkan telah menjangkau 70% populasi masyarakat di Pekanbaru. Diakuinya, bahwa saat ini jaringan 4G masih terbatas di kota Pekanbaru, dan peluang memperluas jaringannya sangat terbuka lebar. Tentu dibutuhkan upaya dan inovasi mengingat saat ini jaringan 4G LTE sangat dibutuhkan masyarakat pengguna Telkomsel. Tentunya Pemerintah dan Telkomsel memandang perlu jaminan keamanan jaringan kabel maupun jaringan secara mobile.

Terlepas dari semangat Pemerintah kota Pekanbaru membuka jaringan teknologi secara luas, Pemerintah Pekanbaru mengakui mengalami kendala klasik berupa keterbatasan anggaran mengingat untuk pengembangan infrastruktur butuh biaya yang besar, sementara Pekanbaru memiliki keterbatasan anggaran. Selain keterbatasan anggaran , hal yang paling prinsip adalah keterbatasan SDM tenaga profesional yang membidangi IT. Untuk itu pemerintah kota Pekanbaru harus bekerjasama dengan Universitas yang telah menguasai IT tersebut.

Hal lain adalah komitmen bersama merubah budaya kerja sulit. Mengapa ?. Aplikasi sudah ada tetapi mereka tidak mau menggunakannya terutama di kantor pemerintah. Aplikasi dan fasilitas sudah ada tetapi disaat masyarakat membutuhkan sesuatu mereka tetap datang ke kantor. Padahal mereka tinggal membuka jaringan dan semua akan selesai hanya dengan menekan tuts jaringan komunikasi yang sudah ada.

Semua program ini bisa berjalan jika Pemerintah Pekanbaru memiliki dana cukup. Salah satu dana yang diharapkan oleh pemerintah Pekanbaru adalah Dana bantuan Pusat, maupun dari Provinsi Riau. Selain itu ada juga dana CSR beberapa Perusahaan besar di kota Pekanbaru dan Riau.

Salah satu dana CSR Perusahaan yang diharapkan Pemerintah kota Pekanbaru adalah dari Telkomsel. Sangat diharapkan kemauan dan komitment Telkomsel berkontribusi mewujudkan dan mempercepat Smart City Madani Pekanbaru.