Panahan Jadi Primadona di Tengah Seretnya Medali

id panahan jadi, primadona di, tengah seretnya medali

Panahan Jadi Primadona di Tengah Seretnya Medali

Kuala Lumpur, (Antarariau.com) - Laju kontingen Indonesia dalam perburuan medali emas pada pagelaran SEA Games 2017 Malaysia memang belum sepenuhnya maksimal karena beberapa cabang olahraga yang menjadi unggulan belum dipertandingkan.

Indonesia saat ini harus tertinggal cukup jauh dengan tuan rumah Malaysia yang hingga dua hari setelah kejuaraan dua tahunan ini dibuka kokoh dipuncak klasemen sementara dengan raihan 16 emas, 12 perak dan sembilan perunggu. Sedangkan Indonesia berada diposisi empat dengan tiga emas, empat perak dan 10 perunggu.

Pencapaian saat ini terbilang belum sepenuhnya sesuai harapan karena ada beberapa cabang olahraga belum sukses merebut medali emas. Sebut saja polo air yang akhirnya hanya meraih medali perak. Begitu juga marathon putra yang juga hanya meraih perak.

Meski terbilang seret, ada satu cabang olahraga yang bisa dibilang sebagai primadona yaitu panahan. Cabang olahraga yang diketuai oleh Titiek Soeharto ini mampu membuat kejutan karena bisa memenuhi target hanya dengan satu gebrakan.

Panahan datang ke SEA Games 2017 dengan target dua medali emas. Target itu langsung dibayar tuntas oleh Sri Ranti dan Prima Wisnu yang turun di nomor Individual compound. Selain itu ditambah satu medali perunggu dari nomor tim compound putri.

Laju atlet panahan ternyata tidak terbendung. Kini giliran Diananda Choirunisa yang mampu menyumbangkan medali emas bagi kontingen Indonesia dari nomor indivisual recurve putri. Kondisi ini membuat angin segar bagi kontingen yang dipimpin Aziz Syamsuddin itu.

"Saya tidak menduga bisa meraih emas di nomor ini karena pada SEA Games 2013 dan 2015 hanya bisa meraih emas dari nomor beregu," kata Diananda Choirunisa menyelesaikan pertandingan.

Atlet yang memutuskan menekuni cabang olahraga panahan sejak kelas dua SD bisa terbilang mampu memberikan kejutan. Apalagi di nomor ini, Indonesia mempunyai atlet yang kelasnya sudah olimpiade yaitu Ika Yuliana Rochmawati. Namun, andalan ini harus menyerah di babak sebelumnya.

Hasil ini jelas sangat dipuji oleh Ketua Umum PB Perpani, Titiek Soeharto. Menurut dia, perjuangan atlet Indonesia terutama panahan luar biasa sehingga mampu merealisasikan target lebih cepat meski masih ada beberapa nomor yang belum dipertandingkan.

"Saya senang target dua medali emas telah terlampaui. Dan saya berharap kita bisa menambah perolehan medali lagi untuk nomor-nomor berikutnya," katanya usai melihat langsung perlombaan.

Indonesia selain dari panahan juga berpeluang emas dari cabang olahraga wushu. Hanya saja pada hari pertama pelaksanaannya kontingen Merah Putih baru mampu mengumpulkan satu medali perak lewat Bobie Valentinus Gunawan serta perunggu dari Felda Elviran Santoso.

Sebenarnya perjuangan atlet Indonesia dalam memperebutkan 21 medali emas yang disiapkan untuk Minggu cukup istimewa didukung langsung oleh tiga menteri yaitu Menko PMK Puan Maharani, Menpora Imam Nahrawi dan Menkumham Yasona Laoly.

Ketiga menteri ini bahkan memberikan dukungan langsung ke lapangan seperti saat pertandingan panahan, bowling, tenis meja hingga pertandingan sepak bola yang mempertemukan Indonesia melawan Timor Leste di Stadion Selayang, Malaysia.

"Kehadiran kami disini untuk memberikan semangat semangat kepada atlet. Semoga mereka mampu memberikan hasil yang terbaik," kata CdM Aziz Syamsuddin saat dikonfirmasi.

Terbaliknya Merah Putih

Perjalanan Indonesia di SEA Games 2017 terbilang cukup berliku. Selain masih kesulitan untuk meraih medali emas, juga terjadi kasus yang menyita perhatian yaitu terbaiknya bendera Merah Putih pada cendera mata atau souvenis special pada pembukaan SEA Games 2017.

Kasus ini bahkan menjadi perdebatan sehingga pemerintah kedua negara harus turun langsung dalam menyelesaikan permasalahan ini. Indonesia yang diwakili Menpora Imam Nahrawi serta Malaysia yang diwakili Menteri Sukan dan Belia melakukan pertemuan diplomatik untuk mencari jalan keluar.

Pemerintah Malaysia bahkan meminta maaf secara resmi atas kasus tersebut. Bahkan, pemerintah Negeri Jiran itu menarik atau menghentikan peredaran souvernir spesial tersebut dan diganti dengan yang baru.

Kontingen Indonesia pada SEA Games 2017 ditargetkan meraih 55 medali emas dan pada kejuaraan dua tahunan ini, Indonesia turun di 35 cabang olahraga. Cabang olahraga yang diharapkan menjadi lumbung emas diantaranya adalah panahan, wushu, bulu tangkis hingga pencak silat dan karate.