Kelelahan, Seorang JCH Asal Pekanbaru Terpaksa Dirawat Di Arab Saudi

id kelelahan seorang, jch asal, pekanbaru terpaksa, dirawat di, arab saudi

Kelelahan, Seorang JCH Asal Pekanbaru Terpaksa Dirawat Di Arab Saudi

Pekanbaru (Antarariau.com) - Seorang Jemaah Calon Haji bernama Supangat Hasan Rifai bin Hasan Rifai (77) jamaah kloter 2 embarkasi Batam asal Kota Pekanbaru sejak 10 Agustus 2017 hingga kini dirawat diruang ICU King Faisal Hospital Arab Saudi.

"Berdasarkan diagnosa tim medis yang merawatnya, Supangat asal Pekanbaru jalan Thamrin Sukamaju Sail, masih belum sadarkan diri," kata Humas Kanwil Kemenag Riau, Musdalifah dalam keteranganya di Pekanbaru, Senin.

Menurut Musdalifah yang memperoleh informasi tentang kondisi jamaah terkait dari Ketua Kloter 2 Batam, TH, Suhardi, awalnya pak Supangat mengalami dehidrasi dan kelelahan, yang pada akhirnya menyebabkan pernapasannya terganggu, sehingga yang bersangkutan harus di rawat di RS King Faisal.

Namun, katanya, setelah mendampatkan penanganan dari Dr Amjad yang menangani pasien, perkembangan kesehatan Supangat berangsur membaik.

"Berdasarkan laporan tim kesehatan kloter di Madinah, Supangan berangsur membaik, sementara untuk kondisi kesehatan JCH Kloter 2 Batam secara umum sehat," katanya.

Ia menjelaskan, setiap hari intensitas jamaah yang memeriksakan diri ke tim kesehatan kloter meningkat dengan indikasi flu, demam dan batuk.

Ketua kloter bersama pembimbing ibadah dan kesehatan JCH selalu menghimbau agar jamaah menjaga kesehatan mereka.

"Kemarin yang sempat dirawat di KKHI ada 2 orang, alhamdulillah seorang sudah kembali dan seorang lainnya masih di rawat di KKHI atas nama Yuswirman," katanya.

Yuswirman, katanya terindikasi penyakit jantung tapi kondisinya sudah membaik namun demikian belum diperbolehkan kembali ke pemondokan.

Musdalifah, masih mengutip Suhardi mengatakan, menjelang puncak haji, pihaknya dan semua tim petugas di kloter 2 terus melakukan pemantauan kepada jamaah, dan selalu mengingatkan jamaah agar menjaga kesehatan dan mengurangi aktivitas ibadah sunah di luar.

"Semoga semua jemaah bisa melaksanakan wukuf di Arafah namun demikian terhadap jemaah yang sakit terus berkoordinasi dengan pihak sektor dan juga pembimbing ibadah terkait ibadah jamaah yang bersangkutan," katanya.