Hingga Akhir 2018, BPJS Dumai Targetkan 1,3 Juta Peserta Baru

id hingga akhir, 2018 bpjs, dumai targetkan, 13 juta, peserta baru

Hingga Akhir 2018, BPJS Dumai Targetkan 1,3 Juta Peserta Baru

Dumai, Riau (Antarariau.com) - BPJS Kesehatan Cabang Dumai targetkan kepesertaan baru masyarakat di desa dan kelurahan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) BPJS sebanyak 1,3 juta jiwa hingga akhir 2018.

Kepala BPJS Kesehatan Dumai Adi Siswadi, di Dumai, Riau mengatakan, pencapaian kepesertaan di lima wilayah kerja hingga Juni 2017 ini masih 50 persen atau 1.066.401 jiwa dari target 2,5 juta jiwa.

"Capaian kepesertaan masih separuh dari target karena kesadaran masyarakat perlu terus ditingkatkan, dan kita akan menjangkau hingga ke desa dan kelurahan," kata Adi kepada pers, Selasa.

Dijelaskan, peserta JKN-KIS BPJS terserap 50 persen di lima wilayah kerja ini tersebar di kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Siak dan Kepulauan Meranti, termasuk program pemerintah daerah melalui penerima bantuan iuran.

Untuk peserta PBI lima daerah terdiri dari, sebanyak 62.628 jiwa Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis 36.733 jiwa, Kepulauan Meranti 12.615 jiwa, Siak 9.320 jiwa dan Rokan Hilir 1.762 jiwa.

"Saat ini pelayanan bisa dilakukan di 141 fasilitas kesehatan tingkat pertama dan 10 rumah sakit, dan pemanfaat dana gotong royong ini sebagian besar penderita sakit jantung dan stroke," sebutnya.

Program JKN-KIS, lanjutnya, tidak saja berdampak pada pelayanan kesehatan, tapi juga perekonomian dan mencegah kemiskinan karena membantu perobatan dan meningkatkan harapan hidup masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan mempercepat cakupan kepesertaan, BPJS kesehatan melakukan inovasi dan terobosan, misalnya, pendaftaran melalui BPJS Kesehatan Care Center 1500-400.

Kemudian, pendaftaran melalui sistem dropbox di kantor pemerintahan kecamatan, melalui mitra kerja dan kader serta aplikasi mobile JKN.

"Kita mengapresiasi pemerintah daerah atas komitmen menyukseskan program, dan kedepan diharap makin maksimal, baik dari kualitas dan mutu pelayanan kesehatan hingga kepatuhan," demikian Adi Siswadi.