Program Desa Bebas Api Pelalawan Jadi "Pilot Project" Pencegahan Karhutla

id program desa, bebas api, pelalawan jadi, pilot project, pencegahan karhutla

Program Desa Bebas Api Pelalawan Jadi "Pilot Project" Pencegahan Karhutla

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah menyatakan akan menjadikan program Desa Bebas Api (DBA) yang melibatkan sejumlah desa di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, sebagai proyek percontohan atau "pilot project" pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"(Program DBA) itu merupakan bagian dari roadmap yang kita kembangkan. Kita lihat pelajaran apa yang bisa diambil dan yang akan kita lakukan secara nasional," kata Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Montty Giriana di Pelalawan, Selasa.

Montty mengatakan hal itu usai memberikan penghargaan kepada sejumlah desa di Kabupaten Pelalawan, yang berhasil menerapkan konsep DBA. Konsep itu dijalankan oleh masyarakat desa dengan bimbingan perusahaan perkebunan, Asian Agri.

Sejak awal, ia mengatakan Pemerintah terus menekankan upaya pencegahan, dibanding penanggulangan Karhutla. Menurut dia, pencegahan terbukti jauh lebih efesien dan efektif dalam mengatasi bencana tahunan yang terjadi di sejumlah Provinsi di Indonesia tersebut.

Program DBA dengan melibatkan masyarakat peduli api (MPA), kata dia akan terus dikembangkan oleh pemerintah. Terlebih lagi, dalam dua tahun terakhir, program DBA yang dijalankan oleh Asian Agri dan sejumlah perusahaan lainnya di Pelalawan, terbukti mampu menekan angka Karhutla.

"Kita lihat banyak perbaikan (terutama dalam menekan) jumlah lahan terbakar, kepedulian orang. Ini kita rekam, dokumentasikan dan coba diperlakukan secara nasional. (Kedepan) kita fokus pada desa-desa rawan Karhutla," urainya.

Meski begitu, ia mengatakan pemerintah tetap memberikan sejumlah catatan selama konsep DBA berlangsung. Diantaranya adalah permasalah pendanaan, peningkatan kemampuan personel MPA serta standar yang diterapkan perusahaa.

"Makanya mau tidak mau kita harus lakukan review. Apa yang harus diterapkan," ujarnya.

Sementara itu, Head of Sustainability Operation dan CSR Asian Agri, Welly Pardede menuturkan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit itu telah menjalankan program DBA sejak 2016 silam. Terdapat tujuh desa di Riau yang bermitra dengan Asian Agri, dan dua desa lainnya di Jambi. Total luas lahan cakupan sembilan desa mencapai 306,664 hektare.

"Sejak diluncurkan 2016, program DBA berhasil menekan angka Karhutla hingga hanya berkisar 7,98 hektare dari tahun sebelumnya 13,75 hektare," tuturnya.

Dia menilai bahwa salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam penurunan angka Karhutla melalui konsep DBA adalah insiatif penduduk desa yang turut berperan bersama melakukan pencegahan. Selain itu, masyarakat yang terlah tergabung dalam MPA juga semakin mudah melakukan koordinasi dan antisipasi untuk melakukan penanggulangan, sebelum titik api meluas.

Asian Agri pada 2017 ini memberikan penghargaan berupa insentif sebesar Rp100 juta bagi desa mitra. Ke lima desa itu adalah Lubuk Ogong, Lalang Kabung, Delik, dan Segati serta Bernai. Desa terakhir merupakan mitra Asian Agri di Jambi, sementara empat lainnya di Pelalawan.

Simak video berikut: