Kuala Lumpur (Antarariau.com) - Perjuangan perenang Gagarin Nathaniel untuk mencapai puncak di Pesta Olah Raga Asia Tenggara (SEA Games) 2017, ternyata penuh perjuangan karena saat merebut emas di National Aquatic Centre Bukit Jalil, Malaysia, Jumat (25/8), dalam keadaan kurang sehat.
"Sebelum main tadi, saya kurang enak badan. Tapi, bagaimana lagi? Harus bertanding," kata peraih medali emas nomor 100 meter gaya dada itu usai pengalungan medali kemenangan.
Gagarin pada nomor 100 meter gaya dada tersebut mampu membukukan catatan waktu 1:01:76. Catatan waktu itu, ternyata belum mampu memperbaiki rekor SEA Games, yakni 1:01:60.
Prestasinya itu sempat sudah diprediksi, namun untuk meraih prestasi ini bukan perkara yang mudah. Selain dalam kondisi kurang sehat, tekanan dari lawan terlihat jelas saat atlet berusia 22 tahun itu berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya.
"Lega rasanya bisa memenuhi harapan dan target yang dibebankan kepada saya. Saya bersyukur dengan hasil ini. Apalagi, ditonton orang tua, keluarga dan teman-teman," kata Gagarin.
Sebelum berlaga di South East Asia (SEA) Games 2017, ia berlatih terpisah dengan I Gede Siman Sudartawa dan kawan-kawan. Gagarinhanya berlatih dengan orang tuannya, walau terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
"Saya memang di luar sentralisasi. Tapi, saya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan. Saya senang akhirnya bisa meraih emas," demikian Gagarin Nathaniel.
Medali emas yang diraih Gagarin merupakan yang ketiga bagi tim Indonesia dari kolam renang SEA Games, setelah prestasi yang sama ditorehkan I Gede Siman Sudartawa dan Triady Fauzi.
Begini Perjuangan Perenang Gagarin Puncaki SEA Games
