Diserang Hama, Produksi Padi Petani Siak Menurun

id diserang hama, produksi padi, petani siak menurun

Diserang Hama, Produksi Padi Petani Siak Menurun

Siak (Antarariau.com) - Petani Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak, Provinsi Riau, mengeluhkan menurunnya produksi padi (gabah) pada musim tanam perdana tahun 2017 yang disebabkan oleh adanya serangan hama wereng batang coklat.

Koordinator Kelompok Tani Kecamatan Bunga Raya Poniman menuturkan, kemerosotan hasil produksi gabah petani kecamatan Bunga Raya pada musim tanam perdana tahun 2017 ini dikhawatirkan membuat masyarakat "kapok" menanam padi.

"Produksi Padi yang mencapai delapan ton gabah kering panen per hektare sawah tidaklah seberapa, namun sekarang hasil panen petani kebanyakan lima ton, Bahkan ada yang hanya dapat 2,5 ton saja," kata Poniman, Selasa.

Meskipun begitu, lanjut dia, petani tetap harus mensyukurinya dan tidak boleh kapok (jera) untuk menanam padi, sehingga kedepannya mereka (petani) bisa lebih giat lagi.

"Kita berharap hasil produksi padi kembali normal bahkan lebih melimpah lagi dari sebelumnya," ujarnya.

Petani menginginkan pemerintah Kabupaten Siak bisa membantu petani dalam peminjaman modal, sehingga kedepannya bisa menghasilkan produksi padi yang lebih baik lagi, serta meningkatkan mutu.

Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Kecamatan Bunga Raya, Suwanto membenarkan bahwasanya produksi padi periode tanam perdana 2017 di wilayah setempat menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

"Penurunan jumlah produksi diperkirakan antara 10 -15 persen dari sebelumnya," kata Suwanto.

Dia menyebutkan, biasanya angka produksi padi dalam satu periode tanam bisa mencapai 14 ribu ton lebih, namun pada panen perdana tahun ini hanya berkisar 13 ribu ton. Dia juga mengakui padi petani banyak diserang hama penyakit (wereng Batang coklat), serta iklim yang tidak menentu.

"Sewaktu-waktu kemarau panjang, sehingga banyak sawah-sawah yang dilanda kekeringan. Persawahan di Bunga Raya masih banyak sawah tadah hujan," tuturnya.

Dengan kejadian tersebut, lanjut Suwanto, pihaknya sudah membina petani untuk penanganan hama wereng secara teknis serta mengingatkan untuk mengganti varietas padi menjadi benih unggul.