Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau telah menindak 20 pangkalan elpiji bersubsidi yang kedapatan melanggar regulasi distribusi sepanjang 2017.
"Sejauh ini sudah ada 20 pangkalan yang diberikan sanksi, mulai dari teguran hingga penghentian operasi secara permanen," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Kamis.
Ia merincikan, dari 20 sanksi tersebut lima diantaranya merupakan sanksi pencabutan izin usaha (PHU), atau penghentian secara permanen pasokan dan distribusi ke pangkalan tersebut.
Sementara itu, dari lima sanksi tersebut, tiga diantaranya merupakan hasil penindakan yang dilakukan pada pekan ini.
Selanjutnya, ia menjelaskan 15 pangkalan lainnya diterapkan sanksi skorsing atau penghentian sementara antara tiga bulan hingga peringatan keras. Dia menuturkan, jumlah pangkalan yang menerima sanksi tersebut berpotensi bertambah menyusul operasi yang dilakukan Disperindag Pekanbaru selama sepekan terakhir.
Menurut Irba, pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah mana saja yang berpotensi terjadi pelanggaran distribusi elpiji. Operasi tersebut akan difokuskan pada sejumlah wilayah yang masuk dalam Disperindag Pekanbaru.
"Jadi pekan ini fokus kita gas saja dulu," tuturnya.
Kota Pekanbaru dalam dua pekan terakhir dihadapkan pada masalah kelangkaan gas bersubsidi. Kelangkaan itu disinyalir akibat permainan antara pangkalan dan pengecer.
Hal itu terbukti dari terungkapnya sejumlah pengecer yang menjual gas, dengan harga mencapai Rp28.000 pertabung, atau jauh lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET) Rp18.000 pertabung.
Irba menegaskan pangkalan dilarang keras untuk menjual gas bersubsidi kepada pengecer, karena seharusnya pangkalan merupakan tempat terakhir distribusi gas ke masyarakat.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk proaktif melaporkan pangkalan atau pengecer yang bermain mata, untuk kemudian ditindak lanjuti.
Alokasi perbulan gas subsidi tiga kilogram di Pekanbaru berjumlah sekitar 650.000 tabung. Sekitar 40 persen diperuntukkan bagi rumah tangga, sisanya bagi usaha mikor kecil. Disperindag mencatat sebanyak 12 agen dan sekitar 700 pangkalan tersebar di Kota Pekanbaru, dengan kebutuhan perhari mencapai 22.000 tabung.
Berita Lainnya
Total 101 Musibah Ditangani BPBD Bengkalis Sepanjang 2017
08 January 2018 10:45 WIB
Sepanjang 2017 Kerugian Akibat Kebakaran Di Bengkalis Mencapai Rp7,646 Miliar
07 January 2018 23:10 WIB
Sepanjang 2017, 706.646 Wisatawan Berkunjung Ke Museum Tsunami Aceh
03 January 2018 9:50 WIB
Sepanjang 2017, Inflasi Tertinggi Riau Berasal Dari Tarif Listrik
02 January 2018 15:20 WIB
Lima Peristiwa Seputar Internet Dan Teknologi Terheboh Sepanjang 2017
30 December 2017 11:15 WIB
Ini Dia Lima Film Indonesia Terlaris Sepanjang 2017
30 December 2017 10:50 WIB
Sepanjang 2017, Polresta Pekanbaru Berhasil Ungkap 15 Kasus Pembunuhan
29 December 2017 20:00 WIB
Sepanjang 2017 BSM Pekanbaru Mengalami Pertumbuhan 40 Persen
29 December 2017 15:35 WIB