IRT Bengkalis Keluhkan Kelangkaan Elpiji Tiga Kilogram

id irt bengkalis, keluhkan kelangkaan, elpiji tiga kilogram

IRT Bengkalis Keluhkan Kelangkaan Elpiji Tiga Kilogram

Bengkalis (Antarariau.com) - Sebagian besar ibu rumah tangga di daerah Bengkalis, Provinsi Riau mulai kesulitan mendapatkan gas elpiji 3kilogram dalam tiga hari terakhir.

"Saya sudah keliling Bengkalis mencari gas elpiji 3kg, tidak tahu penyebabnya apa sehingga kosong, dan terpaksa kembali ke minyak tanah dan kayu bakar," kata Mariya, seorang ibu rumah tangga warga Desa Air Putih di Bengkalis, Jumat.

Dia mengaku dalam beberapa hari ini terpaksa membeli sayur masak untuk makan anak anaknya kendati kekosongan gas di rumahnya.

"Kemarin katanya gas ada masuk di kedai Agen gas Ayong, tapi sampainya anak kami kesana gas sudah habis, kesulitan kami untuk mendapatkan gas ini, tapi sepertinya gas besar ada, namun kami ini masyarakat susah, sedangkan gas 3 kg saja berhemat kami menggunakannya," ucapnya lagi.

Hal yang sama juga dikeluhkan Warga kelurahan Damon, Sutriani, IRT ini juga kesulitan mendapatkan gas 3 kg.

"Memang gas 3 kg susah didapat, jikapun masuk itu cepat habis di agennya, karena gas 3 kg ini susah didapat saya sendiri berganti ke tabung 5 kg, walaupun lebih mahal tapi tidak susah didapat," Ujar Sutriani.

Sementara itu, pangkalan gas Elpiji, Alwi mengatakan bahwa gas 3 kg memang beberapa hari ini tidak masuk.

"Sudah 4 hari gas belum masuk," kata pemilik Pangkalan Elpiji, Alwi di Bengkalis, Jumat.

Dia mengatakan, sebelumnya di tempat agen juga sudah masuk gas 3 kg, namun karena ramainya para IRT yang berebutan takut tidak kebagian gas menyebabkan gas di agen habis.

"Karena di agen sudah habis, kami terpaksa menunggu masuk lagi, katanya akan masuk, tapi belum tau kapan akan masuk gas 3 kg ini," kata Alwi.

Alwi juga berharap kepada para ibu rumah tangga yang dalam kategori mampu, untuk tidak menggunakan gas 3 kg.

"Gas 3 kg inikan untuk masyarakat miskin, namun banyak kita jumpai para IRT yang mampu menggunakan gas 3 kg, ini yang sangat disayangkan, karena mereka yang benar- benar tidak mampu ini kasian," ujarnya.