F16 Lanud Pekanbaru Paksa Turun Pesawat Intel

id f16 lanud, pekanbaru paksa, turun pesawat intel

F16 Lanud Pekanbaru Paksa Turun Pesawat Intel

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak enam pesawat tempur F16

Skadron 16 berhasil memaksa turun sebuah pesawat yang diduga melakukan

kerja intelejen pada simulasi "force down" Latihan Pertahanan Udara

"Tutuka" di Lanud Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Selasa.

"Pesawat yang disergap disimulasikan pesawat intel yang mengambil

data di pesisir barat Sumatera," kata Komandan Unsur Tempur Sergap

Latihan Hanud "Tutuka", Letkol (Pnb) Nur Alimi kepada Antara di

Skadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Simulasi tersebut dilakukan layaknya kondisi sebenarnya, dimana

pengamanan wilayah udara oleh Radar Satrad mengidentifikasi pesawat

tidak dikenal 15 menit sebelum masuk teritorial Indonesia. Dalam empat

menit, sebanyak enam jet tempur F16 A/C Fighting Falcon Block 52ID

langsung mengudara.

"Pesawat itu kita cegat di wilayah udara Palembang (Sumatera

Selatan), dan sekitar 15 menit pesawat kita mencapai ke sana untuk

memaksa dia turun di Pekanbaru," kata Nur Alimi.

Begitu mendarat, ratusan personel dari Lanud Roesmin Nurjadin

termasuk pasukan dari Yon Paskhas 462 dengan bersenjata lengkap,

mengelilingi pesawat tersebut. Mereka langsung memaksa kru dan

penumpang pesawat untuk turun, dan petugas dengan membawa anjing

pelacak menyisir ke dalam kabin pesawat.

"Penumpang dan kru pesawat langsung diamankan untuk diinterogasi," katanya.

Secara keseluruhan, simulasi "force down" di Lanud Pekanbaru

berjalan lancar meski dilakukan di tengah hujan.

Letkol (Pnb) Nur Alimi menjelaskan operasi "Tutuka" tersebut

digelar oleh Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) yang

berlangsung sejak 18 September 2017. Latihan berlokasi di beberapa

kota seperti Medan, Pekanbaru, Palembang dan lainnya guna

berkoordinasi menyamakan persepsi melaksanakan rangkaian latihan hanud

sebagai latihan puncak Kohanudnas pada tahun 2017.

Tujuannya adalah untuk melindungi simbol-simbol negara dan obyek

vital nasional dari kemungkinan serangan udara lawan. Oleh karena itu,

pada Latihan Tutuka ini berbagai unsur hanudnas baik sipil dan militer

dilibatkan termasuk Hanud pasif dan obvitnas, agar siap menghadapi

berbagai kemungkinan yang terjadi.

Latihan "Tutuka" akan diadakan selama tiga hari merupakan tolak

ukur seluruh personel berkemampuan hanudnas terkait seberapa baik

penguasaan dan kemahirannya dalam melaksanakan prosedur operasional

pada tugas pertahanan udara dengan melibatkan satuan pertahanan udara

kewilayahan. Selain itu, juga dapat diketahui pula penguasaan dan

kemahiranya melaksanakan integrasi serta interoperability organisasi

dan prosedur antar satuan hanud kewilayahan dalam tugas tugas Hanud.

Selain itu, latihan "Tutuka" merupakan latihan puncak Kohanudnas

yang melibatkan dua atau tiga Kosekhanudnas, tujuannya mengukur

kemampuan dan kesiagaan Kosekhanudnas dalam pelaksanaan mekanisme

operasi Hanud serta kemampuan komando pengendalian dan koordinasi

unsur-unsur Hanud dibawahnya, meliputi unsur Radar Militer/Sipil,

unsur Tempur Sergap, unsur Dahanud (Daerah Pertahanan Udara), unsur

KRI berkemampuan Hanud, unsur Lanud Operasi dan unsur Hanud Pasif.

Metode latihan yang digunakan simulasi dan geladi lapangan

melibatkan unsur-unsur hanud antara lain pesawat Tempur F-16,

Detesemen Rudal TNI AD, Kapal Republik Indonesia (KRI), pesawat Boeing

737, Helikopter SAR, Denhanud Wing 1 Paskhas, Satrad-satrad jajaran

Kosekhanudnas I dan III, Lanud Halim Perdanakusuma, Lanud Sri Mulyono

Herlambang, Palembang, Lanud Rusmin Nurjadin, Pekanbaru, Lanud Suwondo

Medan dan lainnya.