Warga Tinggalkan Daerah IS di Suriah Setelah Tercapai Kesepakatan Pengungsian

id warga, tinggalkan daerah, is di, suriah setelah, tercapai kesepakatan pengungsian

 Warga Tinggalkan Daerah IS di Suriah Setelah Tercapai Kesepakatan Pengungsian

Beirut, (Antarariau.com) - Ratusan warga meninggalkan daerah kantong kelompok IS di Suriah tengah setelah pemerintah Suriah dan IS mencapai kesepakatan tentang pengungsian, kata Pemantau Hak Asasi Suriah pada Jumat.

Tentara Suriah tidak dapat dihubungi untuk dimintai tanggapan namun sumber militer Suriah, yang dikutip media setempat, mengatakan bahwa tentara dan sekutunya telah merebut beberapa tempat di daerah kantong tersebut.

Sumber pemberontak di Suriah barat laut mengatakan bahwa warga tersebut, kebanyakan penggembala di daerah kantong perbatasan provinsi Hama dengan Homs, telah tiba di provinsi Idlib, yang dikuasai pemberontak.

Tentara Suriah dengan dukungan pasukan udara Rusia dan petempur dukungan Iran mengepung daerah kantong itu, daerah terakhir dikuasai IS di Suriah tengah, pada Agustus ketika melancarkan perlawanan.

Sumber militer mengatakan bahwa pihak tentara telah merebut wilayah Mazin al-Baqr, al-Mushirfa al-Shomalia, Rasm al Tawil dan Jawra al-Nazal.

Kelompok pemantau melaporkan bahwa pemerintah dan kelompok IS telah menyelesaikan kesepakatan tersebut pada Kamis, yang memungkinkan petempur kelompok IS, keluarga dan warga sipil untuk meninggalkan daerah kantong dan lintas daerah yang telah dikuasai pemerintah ke daerah-daerah yang dikendalikan oleh kelompok kelompok pemberontak.

Beberapa mengungsi ke daerah yang dikuasai oleh Tahrir al Sham, sebuah gabungan kelompok yang terdiri dari bekas unsur kelompok Front Nusra, di provinsi Hama dan Idlib, katanya. Sementara lainnya mengungsi ke tenda-tenda penampungan di daerah yang dikuasai pemerintah sesuai dengan kesepakatan kesukuan, kata kelompok pemantau yang bermarkas di Inggris itu.

Pada pekan lalu, pemberontak menyerang wilayah pemerintah di provinsi Hama. Pemerintah Suriah menanggapinya dengan menyerang kedudukan pemberontak.