Praha, (Antarariau.com) - Roger Federer memenangkan Piala Laver perdana untuk tim Eropa pada Minggu, mengatasi hadangan sengit dari para petenis dari seluruh dunia untuk mengklaim trofi pada pertandingan final yang dramatis pada akhir pekan.
Meski melaju mulus pada dua hari pertama, tim Eropa memerlukan pertandingan terakhir untuk mengamankan kemenangan dan memperlihatkan dominasi yang diharapkan dari tim yang dihuni lima dari tujuh petenis peringkat teratas dunia.
Federer meraih kemenangan 4-6, 7-6 (6), 11-9 atas petenis peringkat 20 dunia Nick Kyrgios, di mana petenis Australia itu mendorong sampai poin terakhir ketika ia mengincar kemenangan yang akan memaksakan pertandingan kategori ganda untuk memutuskan pemenang turnamen ini.
Namun Kyrgios menyia-nyiakan peluang pada match point dan kemudian memukul bola ke arah net untuk mengakhiri pertarungan, memicu rekan-rekan tim Eropa Federer, yang dipimpin oleh petenis peringkat teratas Rafa Nadal, melompat dari bangku pemain cadangan dan menyambut sang petenis Swiss tersebut.
"Saya siap untuk pergi. Saya harus melakukannya. Itulah yang dilakukan anggota tim. Para petenis bermain fantastis sepanjang akhir pekan namun kami tahu ini dapat berubah dengan cepat pada Minggu," kata Federer.
"Saya mengincar untuk bersiap untuk pertandingan-pertandingan kategori ganda pada akhir... Namun saya menyelesaikannya."
Kemenangan awal dari petenis Jerman Alexander Zverev juga membantu mengatasi kebangkitan dari Tim Dunia, yang memasuki hari Minggu dengan tertinggal 3-9 setelah kalah enam kali dari delapan pertandingan pertama.
Dengan pertandingan-pertandingan yang bernilai tiga poin pada Minggu -- berbanding dua poin pada Sabtu dan satu poin pada Jumat -- pertarungan grup terjadi di mana pasangan AS John Isner dan John Sock menaklukkan pasangan Marin Cilic asal Kroasia dan Tomas Berdych asal Ceko, yang bermain di depan para penggemar tuan rumah di 02 Arena Praha.
Duet petenis AS itu membatasi pukulan-pukulan serve keras dari kedua petenis Eropa itu menjadi tiga ace saat menang 7-6 (5), 7-6 (6).
Zverev, petenis termuda di posisi sepuluh besar dengan usia 20 tahun, kemudian menghadapi petenis peringkat teratas di tim dunia, Sam Querrey, yang menduduki peringkat 16. Ia mematahkan serve petenis AS itu pada pertengahan set pertama dan tidak pernah melihat ke belakang dalam perjalanannya untuk menang 6-4, 6-4.
Pembunuh raksasa
Hal itu membuat Nadal berhadapan dengan Isner, yang tanpa kemenangan dalam enam pertemuan sepanjang kariernya melawan petenis Spanyol itu. Namun petenis peringkat 17 dunia itu menggempur Nadal sejak awal dan melepaskan 23 ace dan sejumlah pukulan winner dan drop shot.
"Saya berjalan ke lapangan seperti saya tidak memiliki beban apapun dan saya hanya melakukannya," kata Isner.
Federer kemudian menjadi pahlawan, bangkit setelah kalah pada set pertama dari Kyrgios yang terlihat membatasi momentum "pembunuh raksasa" Isner.
Piala Laver, yang namanya diambil dari pahlawan tenis Australia Rod Laver, menuai banyak pujian dari para petenis. Pertandingan-pertandingan berlangsung ketat meski terdapat kecemasan bahwa ini hanya akan menjadi seperti sekedar pertandingan persahabatan.
Federer dan Nadal, dua petenis peringkat teratas yang masing-masing menjuarai dua dari empat Grand Slam tahun ini, bekerja sama pada Sabtu, menepikan rivalitas panjang mereka untuk memainkan kategori ganda di laga kompetitif untuk pertama kalinya, memberi hiburan yang sangat dinantikan para penggemar.
Dengan ajang ini tahun depan akan dimainkan di Chicago, Tim Dunia yang dikapteni John McEnroe akan bertekad untuk bangkit saat melawan Tim Eropa pimpinan Bjorn Borg.
"Kami akan melakukannya, untuk memenangi "turnamen" ini," kata McEnroe.
Federer Pimpin Tim Eropa Menangi Piala Laver
