Terlantar di Pulau Rupat, 42 WNA Bangladesh Diserahkan ke Imigrasi Dumai

id terlantar di, pulau rupat, 42 wna, bangladesh diserahkan, ke imigrasi dumai

Terlantar di Pulau Rupat, 42 WNA Bangladesh Diserahkan ke Imigrasi Dumai

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Jajaran kepolisian di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau menyerahkan sejumlah Warga Negara Asing asal Bangladesh ke pihak Imigrasi di Kota Dumai setelah mendapatkan laporan warga semua orang itu berada di Pulau Rupat.

"Sudah diserahkan polisi ke Pihak Imigrasi Dumai. Kita hanya membantu dan memantau, kalau ada masalah pidana baru urusan kita (polisi)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Senin.

Sejumlah 42 orang WNA asal Bangladesh itu diamankan oleh personel Kepolisian Sektor Rupat Utara, Rupat dan Kepolisian Resor Bengkalis pada Minggu (24/9). Mereka diamankan dari area Divisi VIII Kebun Sawit PT MMJ Kecamatan Rupat Utara, Bengkalis. Mereka diduga dalam keadaan terlantar, karena ditinggalkan oleh penanggungjawabnya atau istilah tekongnya sejak empat hari yang lalu.

Awalnya mereka diberangkatkan dari Singapura ke Kota Pekanbaru lalu menuju Dumai. 42 WNA Bangladeh itu menggunakan kendaraan travel dan diturunkan di pinggir jalan di wilayah Dumai laku menyeberang ke Pulau Rupat.

Setelah dilaporkan warga, sekitar pukul 15.30 WIB Minggu, kata dia, ke 42 WNA asal Bangladesh tersebut langsung diserahkan ke Imigrasi untuk diproses lebih lanjut. Para WNA itu diduga sudah empat hari lamanya di Riau yang semuanya adalah laki-laki.

Menurut kabid humas, saat kedatangan itu tentu pihaknya tidak bisa melarang orang tiba ke Indonesia. Lalu apa kegiatan maupun kondisinya, tegas Guntur menjadi urusan pihak imigrasi apakah memenuhi syarat berada di Indonesia.

"Kita tak bisa melarang orang datang ke sini, tidak ada masalah, siapapun boleh datang ke sini. Polisi juga tidak bisa menindak, kalau bisa, ditangkap saja imigran yang berjalan-jalan di Pekanbaru ini. Itu urusan Imigrasi, kalau ada tindak pidana baru," tegasnya.

Hingga saat ini, belum diketahui apakah tujuan mereka ke Riau memang untuk bekerja di kebun sawit itu. Sedangkan pihak imigrasi dan kepolisian juga sedang mencari tekong yang menampung WNA tersebut.***2***