Menikmati Akhir Pekan Di Masjid An-Nur Pekanbaru? Kenapa Tidak...

id menikmati akhir, pekan di, masjid an-nur, pekanbaru kenapa tidak

Menikmati Akhir Pekan Di Masjid An-Nur Pekanbaru? Kenapa Tidak...

Pekanbaru (Antarariau.com) - Menghabiskan akhir pekan di mall atau pergi ke cafe, tampaknya sudah lumrah bagi masyarakat. Namun bagaimana jika menikmati akhir pekan itu di Masjid An-Nur Pekanbaru?? Masjid yang menjadi ikon dari Pekanbaru ini kini tidak hanya menjadi rumah ibadah saja, buktinya hampir tiap sore puluhan bahkan mungkin ratusan orang datang untuk berolahraga ditempat tersebut.

Salah seorang pengurus Masjid An-Nur Pekanbaru, Sukmadi menyebutkan bahwa tiap harinya selalu ada masyarakat yang datang untuk berolah raga seperti joging, bermain badminton atau sekedar berjalan santai di taman Masjid tersebut.

"Ooo.... Banyak. Joging atau bersantai dengan keluarga," ucap Sukmadi seraya tertawa.

Dengan luas 12.6 hektar, tentu memberikan keleluasaan bagi publik untuk dapat berolahraga. Luas tersebut sudah termasuk kawasan taman hijau dan lahan parkir.

Lebih jauh ia menambahkan bahwa pihaknya tidak membatasi siapa yang ingin menikmati fasilitas Masjid tersebut. Namun untuk hal itu pihak Masjid tentu menerapkan sejumlah peraturan yang wajib dipatuhi. Seperti dalam hal berpakaian. masyarakat yang ingin masuk ke kawasan ini diwajibkan untuk menutup aurat. Sukmadi menambahkan bahwa hal tersebut adalah syarat pertama yang harus dipatuhi setiap masyarakat yang ingin masuk ke area Masjid An-Nur.

"Ini Masjid, Rumah ibadah, Meskipun kesini bukan untuk ibadah, setidaknya Norma agama menjadi syarat utama yang harus dipatuhi. Bagi laki-laki tidak boleh menggunakan celana diatas lutut, serta bagi wanita harus berpakaian tertutup dan diharapkan untuk tidak memakai pakaian ketat. Yang penting sopan," imbuhnya.

Untuk hal ini pihaknya mengaku kewalahan dalam menerapkan syarat utama tersebut. Pasalnya pengunjung Masjid bukan hanya umat muslim saja, tak jarang umat non Muslim-pun datang untuk berolahraga. Kendati demikian, upaya persuasif menjadi langkah pertama yang ditempuh pihak pengurus Masjid.

"Kalau umat Muslim tentu gampang diberitahu soal Aurat, kalau non Muslim lain cerita. Kita harus menjelaskan apa itu aurat. Untuk hal ini kami (pengurus Masjid) mencoba memberikan gambaran soal etika didalam masyarakat. misalnya untuk berkunjung ke Istana Presiden, siapa saja diwajibkan berpakaian resmi, apalagi ini rumah Tuhan. Meski tidak harus berpakaian resmi, Setidaknya berpakaian sopan itu sudah cukup," tuturnya.

Masih Sukmadi, dengan mempersilahkan siapa saja untuk datang ke Masjid, pihaknya berupaya untuk memberikan penjelasn bahwa Islam adalah agama yang toleran.

"Siapa saja boleh datang. Bukan cuma umat muslim. Non-Muslim pun boleh. Silahkan. Tapi ingat, tutup aurat," jelasnya.

Selain itu syarat etika serta serta kebersihan juga menjadi sorotan yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Dalam hal ini pihak pengurus mengimbau siapa saja yang berada di lingkungan Masjid untuk tidak berduaan bagi mereka yang bukan "muhrimnya".

Salah seorang pengunjung tersebut ialah Dodi. Pria 29 tahun ini mengaku sering membawa keluarganya untuk berakhir pekan di Masjid An-Nur Pekanbaru. Selain mudah dijangkau, kondisi masjid yang asri menjadi tempat yang aman bagi putranya untuk bermain.

"Disini banyak rumput. Jadi kalau anak saya ingin berlari-lari, setidaknya saya tidak terlalu cemas manakala ia terjatuh," ucap Dodi.

Oleh: Retmon Bensal Putra