Siak (Antarariau.com) - Bupati Siak Syamsuar mengatakan pergelaran Festival Siak Bermadah (FSB) bukan hanya untuk menjadi bahan evaluasi pembinaan kesenian semata, melainkan sudah menjadi wajah kebudayaan masyarakat Melayu yang amat kaya dengan adat istiadatnya.
Hal itu disampaikannya saat membuka perhelatan Festival Siak Bermadah tadi malam (10/10) di lapangan gedung Tengku Mahratu depan Istana Siak, yang dibuka dengan semaraknya penampilan tari kreasi Melayu dari sanggar tuan rumah, beberapa provinsi di Indonesia dan kabupaten/kota Provinsi Riau.
"Festival Siak Bermadah awalnya sebagai ajang apresiasi kesenian dan kebudayaan masyarakat Melayu di Kabupaten Siak," kata Syamsuar, Rabu.
Dia ceritakan, pada mulanya helat ini dilaksanakan dengan tujuan mengevaluasi pembinaan kesenian dan kebudayaan daerah yang dikembangkan melalui komunitas seni serta sanggar-sanggar di ceruk-ceruk kampung. Sekaligus menghidupkan UKM masyarakat dalam bidang produksi aneka instrumen seni budaya dan peralatan terkait adat istiadat masyarakat Siak.
Namun seiring waktu, tujuan pelaksanaan Festival Siak Bermadah tersebut terus berkembang, melampaui tujuan pokok yang dicanangkan diawal-awal pelaksanaannya. Saat ini, lanjut Syamsuar, FSB tidak lagi sekedar menjadi ajang evaluasi pembinaan seni budaya semata, atau hanya menjadi stimulan bagi tumbuhnya UKM produk-produk kebudayaan di Siak.
"Sebab keberadaan kegiatan ini sudah menjadi sarana yang efektif untuk mengedukasi masyarakat, agar semakin kokoh pendiriannya untuk hidup dengan nilai-nilai falsafah sebagai orang Melayu," imbuhnya.
Festival yang mengusung tema "Kembangkan Adat dan Budaya untuk Mengangkat Marwah Negeri" itu juga diikuti oleh dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura, beberapa provinsi lainnya seperti DKI Jakarta, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bangka Belitung. Serta kabupaten/kota Provinsi Riau yakni Rokan Hilir, Kuantan Singingi dan Kota Pekanbaru, dalam lomba tari zapin kreasi baru internasional.
Masih kata Syamsuar, tradisi tahunan ini sejak lama telah digelar di daerah berjulukan "Negeri Istana" itu. Beberapa tahun terakhir pengemasan acaranya terus membaik dan pelaksanaannya dirangkaikan pula dengan senarai kegiatan lain, dengan tujuan untuk menyemarakkan Hari Jadi Kabupaten Siak pada tanggal 12 Oktober.
Menurutnya, FSB sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Siak Tahun 2016-2021 yakni "terwujudnya Kabupaten Siak yang maju dan sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya melayu serta menjadikan kabupaten Siak sebagai tujuan pariwisata di Sumatera".
"Jadi tidak berlebihan kiranya tema pelaksanaan Festival Siak Bermadah ke-15 ini mengambil tajuk Kembangkan Adat Budaya untuk Mengangkat Marwah Negeri. Sebab konsistensi penyelenggaraan FSB hingga tahun ke-15 ini, merupakan kerangka pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Siak.
"Penerapan nilai seni, adat dan budaya melalui kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat agar berkarakter yang sesuai dengan adat budaya Melayu," kata dia lagi.
Berita Lainnya
Irjenad TNI AD tutup pelaksanaan TMMD di Siak, Bupati: semoga jadi motivasi
20 March 2024 20:52 WIB
Bupati: Perbaikan jalan utama Sungai Mandau-Siak jadi prioritas
23 February 2024 7:53 WIB
Bupati Siak hadiri Peringatan Isra Mi'raj RSUD Tengku Rafian
22 February 2024 16:47 WIB
Alfedri apresiasi ratusan santri di Siak ikut peragaan manasik haji
22 February 2024 16:22 WIB
TMMD ke-119 tahun 2024 dibuka, Bupati Siak jadi pembina upacara
20 February 2024 23:26 WIB
Program TMMD, Pemkab Siak anggarkan Rp3,2 miliar bangun jalan akses sawah
19 February 2024 15:00 WIB
Pemkab Siak apresiasi RAPP bantu warga terdampak banjir di Sungai Mandau
16 January 2024 20:54 WIB
Bupati Siak lantik dan ambil sumpah 32 penghulu, satu perempuan
27 December 2023 13:27 WIB