Koirban Kapal Terbakar Asal Malaysia Dinyatakan Meninggal

id koirban kapal, terbakar asal, malaysia dinyatakan meninggal

Dumai, 23/5 (ANTARA) - Warga negara Malaysia, Limpoceng (50), salah satu dari 15 anak buah kapal (ABK) yang menjadi korban Kapal Motor Kincir Mas jenis GT 150 yang terbakar di perairan Dumai, Riau 18/5), dinyatakan meninggal dunia oleh kepolisian setempat.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Dumai, AKBP Hersadwi Rusdiono, di Dumai, Minggu, menjelaskan bahwa korban dinyatakan meninggal dunia karena hingga lima hari ini tim penyelamat belum menemukan warga negara asing itu.

"Kuat dugaan korban Limpoceng telah hanyut jauh hingga radius yang tidak terjangkau, atau bisa jadi korban sudah dimakan hewan laut," katanya.

Menurut Kapolresta, usaha pencarian selama lima hari tersebut merupakan usaha maksimal tim penyelamat yang terdiri atas Satuan Polisi Air (Satpolair) dan Dinas Sosial (Dissos) Kota Dumai.

"Pencarian korban tidak hanya dilakukan di perairan tempat KM Kincir Mas terbakar, tetapi anggota saya juga meminta keterangan dan informasi dari masyarakat sekitar tentang keberadaan mayat korban," katanya.

Sementara itu, Kepala Satuan Polair Polresta Dumai, AKP Abdullah Hariri menegaskan bahwa apa yang mereka lakukan untuk mencari korban yang hilang itu sudah maksimal. Namun, hingga sekarang korban belum ditemukan.

"Kemungkinan dia sudah meninggal, dan mayatnya terus dibawa ombak hingga ke tengah laut, atau barangkali sudah ditenggelamkan sama hewan laut yang memangsanya," ujarnya.

Meski pencarian terhadap korban akan dihentikan, Hariri berjanji tetap melakukan pemantauan melalui patroli rutin di perairan Dumai, dan terus mencari keterangan sejumlah warga setempat serta nelayan terkait mayat korban yang belum ditemukan itu.

Sebelumnya diwartakan, KM Kincir Mas jenis GT 150 bermuatan barang-barang impor asal Malaysia--yang diindikasikan ilegal--terbakar pada hari Selasa (18/5) sekitar pukul 05.30 WIB.

Akibat kecelakaan laut tersebut, satu dari 15 ABK bernama Limpoceng (50), warga negara Malaysia, dinyatakan hilang dan meninggal dunia.

Komandan KP Hayabusa 684 Ditpolair Babinkam Mabes Polri, AKP Haris J. Lambey, ketika ditemui ANTARA, Selasa pagi (18/5) di Dumai, mengatakan berdasarkan keterangan dari seorang ABK bahwa api berasal dari kamar mesin kapal.

Pada saat insiden kebakaran itu, ABK tersebut mengaku melihat korban Limpoceng di kamar mesin untuk melakukan antisipasi dini terbakarnya kapal.