Tembilahan (Antarariau.com) - Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Muhammad Wardan terus memantau korban banjir di Desa Mumpa, Kecamatan Tempuling melalui Tim Penanganan Korban Banjir yang merupakan gabungan lintas instansi.
Bupati Muhammad Wardan dalam keterangannya di Tembilahan, Sabtu, mengatakan pemantauan memang sudah semestinya dilakukan, mengingat kondisi di lokasi pengungsian yang minim fasilitas dan akomodasi.
"Sejak, terjadinya bencana banjir, Tim Reaksi Cepat BPBD, Dinas Kesehatan dan PMI terus bergerak mengevakuasi dan menyalurkan bantuan bagi para korban yang diungsikan," ucapnya.
Tim Penanganan Korban Banjir terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil, TNI dan Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan SAR Nasional, Palang Merah Indonesia (PMI) serta pihak Pemerintah Kecamatan dan Desa setempat.
Ia berpesan kepada seluruh instansi terkait agar terus melakukan koordinasi dalam hal pengawasan para pengungsi banjir.
Ia juga mengaku, telah memanggil pihak perusahan untuk dimintai solusi perihal penanggulangan bencana banjir dalam bentuk normalisasi parit.
"Saya berpesan, agar warga pengungsi dapat bersabar atas segala cobaan yang datang. Kami selaku Pemerintah berkomitmen untuk senantiasa menjalankan tugas sesuai tupoksi. Senin kemarin, saya telah memanggil pihak perusahaan untuk menormalisasi parit agar endapan dapat diangkat ke permukaan sehingga tidak terjadi genangan pada saat diguyur hujan" ucapnya.
Sebelumnya, Bupati Wardan sempat mengunjungi korban banjir di tempat pengungsian Kantor Kepala Desa Mumpa, Kecamatan Tempuling, Senin (9/10) malam.
Dihadapan puluhan Kepala Keluarga korban banjir, Wardan mengatakan akan berupaya maksimal mengatasi persoalan tersebut. Seperti, melakukan normalisasi sungai yang menjadi penyebab banjir. Termasuk upaya-upaya lainnya.
"Melalui Dinas-dinas terkait saya akan mengambil tindakan penanganan banjir," tegasnya.
Jika penanganan banjir harus dilakukan pengerukan sungai, maka hal itu akan dia lakukan. Oleh sebab itu dia meminta para korban bersabar. Untuk mengurangi kesedihan para pengungsi, saat itu Bupati Wardan langsung menyerahkan bantuan sembako dan perlengkapan tidur.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban saat berada dalam pengungsian," harapnya.
Disamping itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil, Yuspik mengatakan, penanganan korban banjir memang dilakukan secara lintas sektoral melalui dinas terkait. Sebab, dalam musibah banjir yang terjadi ini, telah didirikan posko pengungsi korban banjir yang merupakan tanggung jawab bersama.
"Penanganan dilakukan oleh semua instansi yang terhimpun dalam sebuah tim. Di posko pengungsi, telah stand by, pihak BPBD Inhil, TNI dan Polri, Dinas Sosial serta pihak Pemerintah Kecamatan dan Desa setempat," urai Yuspik.
(ADV)
Berita Lainnya
Mendagri : Penjabat kepala daerah harus jadi role model bagi kepala daerah hasil Pilkada 2024
27 March 2024 17:48 WIB
PJ Bupati Inhil lepas ekspor 200 ton kelapa
22 February 2024 20:53 WIB
Legislator Inhil sarankan PJ Bupati kembali lakukan rasionalisasi anggaran
13 December 2023 20:00 WIB
DPRD Inhil dukung kebijakan 'bersih bersih APBD' dirancang PJ Bupati
29 November 2023 8:40 WIB
DPRD Inhil gelar rapat paripurna akhir masa jabatan Bupati dan Wabup Inhil
21 November 2023 13:57 WIB
GALERI FOTO - Bupati Inhil hadiri Rapat Paripurna ke -12
22 September 2023 12:23 WIB
Undur diri sebagai Bupati Inhil, Wardan sebut kerjasama sinergis semua pihak jadi kesan mendalam
22 September 2023 11:58 WIB
Kebakaran RSUD Puri Husada Tembilahan, ini Kata Bupati Inhil
18 July 2023 12:17 WIB