Direktur RSUD Arifin Achmad Klaim Tangani Pasien Tanpa "Pandang Bulu"

id direktur rsud, arifin achmad, klaim tangani, pasien tanpa, pandang bulu

Direktur RSUD Arifin Achmad Klaim Tangani Pasien Tanpa "Pandang Bulu"

Pekanbaru (Antarariau.com) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Kota Pekanbaru, Nurzelly Husnedi menyatakan pihaknya selalu berikhtiar memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pasien kanker dengan baik tanpa pandang "bulu".

"Begitu pula dengan pasien BPJS Soinah, warga Bengkalis yang menderita kanker dan saat ini sedang mendapat perawatan jalan untuk penegakan diagnosis dan rencana pengobatannya," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Kota Pekanbaru, Nurzelly Husnedi di Pekanbaru, Selasa.

Nuzelly menjelaskan pemberitaan yang viral di media sosial tentang pasien kanker payudara dari Bengkalis itu sebenarnya tidak perlu terjadi sebab RSUD Kota Pekanbaru memang sedang melakukan proses perawatan.

Menurut Nuzelly, pasien Soinah sedang menjalani serangkaian pemeriksaan termasuk konsultasi dan pemeriksaan beberapa dokter spesialis. Misalkan Hari Senin, (16/10/2017) ini Soinah dilakukan atau diperiksa oleh dokter ahli jantung untuk selanjutnya direncanakan Kemoterapi.

"Menurut info dari dokter penanggung jawab pelayanan pasien Soinah yaitu DR.Dr. Effif Syofra Tripiadi,SpB(K)Onk, Senin siang tadi pasien sudah selesai pemeriksaan dan sudah diberikan resep obat yang akan dipersiapkan untuk pelaksanaan kemoterapi. Selanjutnya segera dijadwalkan di ruang Rawat Bedah untuk kemoterapi. Jika responnya baik baru dipersiapkan untuk operasi," kata Nurzelly mengutip.

Lebih lanjut dikatakan bahwa terhadap pasien yang terdiagnosa penyakit kanker, dokter merencanakan rangkaian pengobatan secara komprehensif sesuai jenis dan stadium penyakitnya. Misalnya perlu operasi, kemoterapi, radioterapi, paliatif terapi, psikoterapi, dan biasanya gabungan beberapa terapi tersebut.

"Penegakan diagnosa penyakit kanker dan pemberian tindakan termasuk obat -obatan kanker atau kemoterapi memang memerlukan pemeriksaan yang agak panjang dan lengkap. Hal ini terkait meminimalisir berbagai risiko penyakit tersebut," tegasnya.

Tidak terkecuali Soinah, ia bahkan secara pribadi mengaku sudah beberapa kali ketemu dengan pasien ini sejak selesai biopsi. Terakhir, Minggu, (15/10/2017) sebelum Zuhur, kembali bertemu langsung dengan dengannya. Pada kesempatan tersebut hadir pula teman teman LSM yang membuat video curahan hati anak Soinah terkait penyakit yang dialami ibunya.

"Pada kesempatan ini saya ingin sampaikan mari kita berkoordinasi dan bersinergi secara konstruktif dengan mengutamakan kepentingan penyembuhan pasien sesuai kapasitas kita masing masing," ujarnya.

Karena itu ia mengajak pihak- pihak yang ingin membantu kesembuhan pasien Soinah, lanjut Nuzelly bisa langsung berkomunikasi dengan pihak RSUD Arifin Achmad atau dirinya tentang apa dan bagaimana penanganan penyakit tersebut. Sehingga terhindar dari menyebarkan informasi yang bisa berpotensi kesalahan persepsi di tengah masyarakat.

"Untuk itulah saya mengajak teman teman LSM termasuk yang mengurus bu Soinah untuk bekerja sama dalam merawat pasien kanker secara serius, apabila perlu dibuat kesepakatan dengan RSUD AA," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Soinah (41), menderita tumor payudara stadium tiga, pasien BPJS rujukan dari Pakning ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, terlantar dan ditampung di Rumah singgah Redpem Jalan Diponegoro Pekanbaru viral di media sosial.

Soinah berasal dari keluarga tidak mampu dan saat ini suaminya juga sakit, menderita lumpuh dan harus di kursi roda serta tidak bisa mengurus dan mendampingi istrinya ke Pekanbaru. Soimah diantar ibu dan anaknya yang masih kecil.

Menurut Soinah, dia dirujuk dari Pakning ke RSUD Pekanbaru karena kanker yang dideritanya sudah cukup parah, bahkan saat ini sudah pecah dan merekah seperti bunga kol. Tetapi di RSUD dia hanya diperiksa di poli dan disuruh pulang kembali, tidak ada perawatan.

"Saya berpikir saya akan ditangani dan diobati, dirawat, sakit sekali di sini," kata Soinah.