Sensus Penduduk Di Pekanbaru Capai 85 Persen

id sensus penduduk, di pekanbaru, capai 85 persen

Pekanbaru, 25/5(ANTARA)- Kepala Badan Pusat Statistik Pekanbaru Ruslan Harun mengatakan, pelaksanaan Sensus Penduduk (SP) tahun 2010 di wilayahnya sudah mencapai 85 persen, meski ada hambatan berupa keengganan warga untuk disensus dengan berbagai alasan.

"Meski ada hambatan, kami optimistis semua penduduk Pekanbaru bisa tersensus sebelum 31 Mei mendatang," kata Ruslan Harun di Pekanbaru, Selasa.

Ruslan mengatakan, terdapat beberapa kesulitan dalam melakukan proses sensus terutama bagi warga etnis Tionghoa, yang masih sulit diajak untuk kerja sama dalam pendataan sensus. Mereka umumnya ketakutan sehubungan cukup maraknya aksi penipuan yang berdalih petugas sensus.

Selain itu, kosongnya rumah milik suami istri yang bekerja, juga menyulitkan petugas sensus melakukan pendataan. Untuk mengatasi hal tersebut, lanjutnya, pihaknya sudah meminta kerja sama dengan perangkat kelurahan untuk membantu petugas sensus.

"Lima hari ini kami gunakan untuk evaluasi. Dan jika diketahui masih ada warga yang belum terdata oleh petugas, maka pihak BPS akan menurunkan tim task force di kawasan tertentu, yang tak bisa terjangkau oleh petugas," jelasnya.

Menurut dia, sebenarnya ada sanksi tegas bagi warga yang tidak mau bekerja sama untuk dilakukan pendataan. Berdasarkan UU No 16 tahun 1997 tentang Statistik, disebukan sanksinya berupa denda sebesar Rp50 juta dan kurungan satu bulan penjara.

"Selama pelaksanaan sensus, BPS melihat terjadi peningkatan penduduk. Jika sebelumnya penduduk Pekanbaru berjumlah 800 ribu jiwa, saat ini tercatat mencapai 850 ribu jiwa," jelas dia.

Di tempat terpisah, Mimi, salah seorang warga Pekanbaru yang bermukim di Jalan Lele, mengatakan dirinya belum didata dalam sensus penduduk kali ini.

"Saya juga bingung, apakah saya sudah tidak dianggap sebagai warga negara Indonesia lagi, atau apa. Padahal ini sudah mau akhir bulan," ujarnya.

Dikatakannya, di rumahnya memang terdapat stiker yang ditempel petugas. Namun sayangnya, hingga saat ini petugas belum juga melakukan sensus.

Ia mengaku kalau dirinya jarang di rumah karena kesibukannya sebagai "sales promotion girl (SPG) yang menuntut untuk bekerja secara "shift".