Washington (Antarariau.com) Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, mengatakan, Rabu (18/10), Washington menganggap militer Myanmar bertanggung jawab atas krisis pengungsi Rohingya. Ia membuat perbedaan antara rezim sipil Aung San Suu Kyi dengan militer negara tersebut.
Setelah kembali mengadopsi sistem pemerintahan yang dipilih rakyat, Myanmar kini memiliki pemerintah ganda karena militer masih memegang kekuasaan yang besar dalam ranah keamanan dan di Negara Bagian Rakhine, lokasi pembersihan etnis seperti dilaporkan oleh PBB.
Kami sangat prihatin atas peristiwa yang menimpa warga Rohingya di Myanmar, ujar Tillerson.
Saya telah berdialog dengan Aung San Suu Kyi dari pemerintah sipil, seperti yang Anda ketahui ini merupakan pemerintah berbagi kekuasaan.
Kami menganggap kepemimpinan militer bertanggung jawab atas peristiwa yang kini terjadi, ujar Tillerson, seraya mengatakan dunia tidak akan berdiam diri dan hanya menonton kekejaman.
Dalam tujuh pekan terakhir, lebih dari setengah juta warga Rohingya mengungsi dari Rakhine, Myanmar ke Bangladesh.
Nasib yang menimpa warga Rohingya mengejutkan dunia. Para pengungsi mengaku tentara dan warga Buddha Myanmar membantai dan memperkosa warga sipil sebelum membakar desa-desa mereka.
Berita Lainnya
Prabowo Subianto terima kunjungan Menlu China Wang Yi di Kantor Kemhan
18 April 2024 13:22 WIB
Menlu Iran akan ke Suriah bahas serangan Israel di Jalur Gaza
08 April 2024 13:48 WIB
Menlu Retno Marsudi bahas perkembangan krisis Gaza bersama dubes negara Arab
02 April 2024 15:13 WIB
Menlu RI nyatakan Indonesia terus cari jalan untuk salurkan bantuan ke Palestina
02 April 2024 13:13 WIB
Menlu RI Retno Marsudi dan Australia bahas kerja sama transisi energi
06 March 2024 16:30 WIB
Menlu Riyad al-Maliki: Eropa harus akui negara Palestina untuk akhiri konflik
04 March 2024 15:50 WIB
Menlu Turki dan Menlu AS Antony Blinken bahas kepastian gencatan senjata penuh di Gaza
22 February 2024 14:12 WIB
Menlu Retno Marsudi suarakan isu Gaza dalam pertemuan G20
22 February 2024 11:48 WIB