Teknaf (Antarariau.com) - Lebih dari 600.000 pengungsi Rohingya meninggalkan Myanmar demi mengungsi ke Bangladesh sejak aksi kekerasan meletus di Rakhine pada Agustus silam, menurut laporan PBB, Minggu.
Otoritas Bangladesh bersiap menunggu kedatangan para pengungsi lain karena ribuan kelompok etnis minoritas muslim itu masih terkatung-katung di perbatasan.
Pengungsi Rohingya berbondong-bondong berlindung ke Bangladesh setelah serangan militan terhadap pasukan keamanan Myanmar di Negara Bagian Rakhine memicu tindakan represif terhadap warga Rohingya. PBB menyebut tindakan aparat Myanmar sebagai pembersihan etnis.
Kelompok Koordinasi Antarsektor (ISCG) di bawah komando PBB, yang mengarahkan bantuan kemanusiaan, mengungkapkan sekitar 603.000 pengungsi dari Rakhine telah melintasi perbatasan demi mengungsi di Bangladesh sejak 25 Agustus.
"Aktivitas lintas perbatasan oleh lebih dari 14.000 pengungsi tercatat dalam sepekan terakhir," menurut laporan ISCG, sebagaiman diwartakan AFP.
Berita Lainnya
KPK selidiki Edhy Prabowo sejak Agustus
26 November 2020 5:48 WIB
Jumlah kasus harian COVID-19 di Korsel capai rekor tertinggi sejak Agustus
18 November 2020 12:59 WIB
Kominfo temukan 3.901 berita hoaks sejak Agustus 2018
04 December 2019 9:59 WIB
Pengamat: Intelijen tau rencana teroris sejak Agustus
27 September 2011 9:14 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB